Jakarta (ANTARA) - Deputi Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr Rima Agristina mengatakan adanya rasa kurang percaya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa membuat masyarakat mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar.
"Rasa kepercayaan pada NKRI dan Pancasila itu jangan sampai luntur," kata dia di Jakarta, Rabu.Apalagi, lanjut dia, yang akan menjaga NKRI dan Pancasila adalah masyarakat Indonesia bukan bangsa lain sehingga konsensus penguatan dua aspek itu harus terus dikuatkan.
Kemudian, katanya, supaya tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang dapat memecah belah persatuan, maka masyarakat harus menjalin silaturahim yang luas sehingga memiliki banyak saluran dan mempunyai wawasan luas dalam memahami suatu hal.
"Jadi kalau ada suatu informasi atau berita kita bisa pahami dengan banyak referensi," kata dia.
Apabila masyarakat membaca suatu berita atau informasi yang mengarah pada pertentangan, maka diminta tidak langsung mengedepankan perasaan tetapi utamakan logika berpikir.
Rima mengajak generasi muda agar tidak melihat Pancasila hanya sebatas mata pelajaran, mata kuliah atau istilah saja. Jauh dari itu, setiap masyarakat harus memahami kelima makna dari butir-butir Pancasila.
Kelima sila tersebut, kata dia, merupakan nilai-nilai yang menjadi konsensus bersama dalam hal ketuhanan, keberagaman, saling bersatu, dan lain sebagainya.
"Terlebih dalam menghadapi masa pandemi COVID-19 ini, harus kita pahami betul," ujar Rima.
Ia mengajak seluruh elemen bangsa agar berkomitmen melawan pandemi COVID-19 dan tidak pasrah menerima keadaan. Oleh karena itu, kelima butir Pancasila diharapkan bisa menjadi pegangan untuk keluar dari COVID-19.