Warga makin sulit dapatkan obat untuk pasien isolasi mandiri

id apotek,obat antivirus,COVID-19,kabupaten tangerang

Warga makin sulit dapatkan obat untuk pasien isolasi mandiri

Seorang warga terkonfirmasi positif COVID-19 berada di dalam tenda terpal untuk menjalani isolasi mandiri di Desa Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (30/6/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga mengaku kesulitan mendapatkan obat yang diperuntukkan bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Ini sudah apotek ketiga yang saya datangi. Hasilnya sama, obatnya kosong,” ujar seorang warga, Rina Widyastuti, saat ditemui di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis.

Rina diminta dokter untuk menebus obat yang diresepkan dokter untuk anaknya. Obat-obatan yang kosong tersebut di antaranya obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi virus influenza seperti Oseltamivir maupun Isprinol.

Dia mengaku sudah berkeliling ke sejumlah apotek yang ada di wilayah tersebut, dan hasilnya pun tetap nihil.

“Ini enggak tahu lagi, harus mencari dimana lagi,” keluh dia.

Rina mengaku anaknya melakukan isolasi mandiri di rumah. Sejak dua hari yang lalu, anaknya merasa pusing, demam dan badan pegal-pegal.

Keluhan sama juga datang dari warga lainnya, Aslamiah, yang mengaku kesulitan mencari obat antivirus untuk suaminya. Ia sudah berkeliling ke sejumlah apotek namun hasilnya nihil.

“Begitu juga di marketplace juga susah ditemukan, kalaupun ada harganya gila-gilaan. Sebelumnya hanya ratusan ribu, sekarang jutaan untuk satu stripnya,” keluh Aslamiah yang mencari obat antivirus untuk suaminya yang terkonfirmasi positif COVID-19..

Aslamiah berharap pemerintah segera dapat mengatasi persoalan kelangkaan stok obat tersebut agar masyarakat tidak panik. Apalagi obat-obatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat saat ini.

Sejumlah apotek di Kabupaten Tangerang juga ramai dikunjungi pembeli. Kabupaten Tangerang merupakan salah satu daerah yang termasuk ke dalam zona merah di Banten.