Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji melalui Dinas Ketahanan Pangan menyalurkan bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) kepada tujuh kelompok wanita tani (KWT), di Desa Fajar Baru, Kecamatan Panca Jaya.
“Alhamdulilah kami hari ini menyerahkan bantuan kepada KWT yang ada di Kabupaten Mesuji, semoga bantuan ini dapat bermanfaat oleh kelompoknya masing-masing,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mesuji Gunarso, di Mesuji, Lampung, Kamis.
Menurutnya, bantuan operasional P2L diberikan sebesar 55 juta per kelompok yang beranggotakan 30 orang.
Gunarso menjelaskan, bantuan yang diberikan kepada tujuh KWT tersebut, antara lain KWT Sari Fajar Tani (Desa Fajar Baru, Kecamatan Panca Jaya), KWT Al Hidayah (Desa Sungai Badak, Kecamatan Mesuji), KWT Asri Berkarya (Desa Muara Asri, Kecamatan Mesuji Timur), KWT Mentari (Desa Panggung Jaya, Kecamatan Rawajitu Utara), KWT Melati Makmur (Desa Berabasan Makmur, Kecamatan Tanjung Raya), KWT Kenanga (Desa Jaya Sakti, Kecamatan Simpang Pematang), dan KWT Sumber Rejeki (Desa Gedung Sri Mulyo, Kecamatan Way Serdang).
“Kegiatan P2L berfokus pada pembangunan sarana pembibitan, pengembangan demplot, pertanaman, dan penanganan pascapanen,” ujarnya pula.
Ia menambahkan, Pemkab Mesuji juga memberikan bantuan kepada lima KWT berupa bantuan bibit buah-buahan melalui dana APBD, dan empat KWT berupa paket green house dan pengadaan bibit sayuran melalui Dana Insentif Daerah (DID).
Selain itu, lanjutnya, pada tahun 2021 ini melalui dana refocusing APBD untuk pemulihan ekonomi, akan dianggarkan lagi sebanyak 3 kelompok yang saat ini sedang dalam proses penelitian calon penerima calon lahan (CPCL) dan melengkapi persyaratan administrasi.
“Ditambah dengan empat KWT yang menerima bantuan bersumber dari dana dekonsentrasi/tugas pembantuan. Total pada 2020 dan 2021 ini, Dinas Ketahanan Pangan membina sebanyak 23 KWT untuk melaksanakan kegiatan P2L,” ujarnya pula.
Bupati Mesuji Saply dalam sambutannya mengatakan pemanfaatan lahan pekarangan benar-benar dirasakan manfaatnya, terlebih di saat kondisi pandemi seperti ini.
Menurutnya, terjadinya pandemi COVID-19 saat ini tidak hanya membawa masalah kesehatan masyarakat, tetapi juga berimplikasi luas, seperti kelancaran distribusi pangan, terbatasnya akses fisik dan ekonomi terhadap pangan, dan lainnya yang dapat mengganggu ketahanan pangan individu, keluarga maupun nasional.
Saply berharap melalui bantuan operasional P2L ini mampu meningkatkan ketersediaan, akses, dan pemanfaatan pangan bagi keluarga, sehingga bisa dihasilkan pangan beragam, bergizi seimbang dan aman, sekaligus untuk peningkatan pendapatan keluarga.
“Program ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Kami mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan dengan menanam aneka tanaman. Selain untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi keluarga, juga mampu menjadi sumber pendapatan bagi keluarga,” ujar Saply.
Baca juga: BBWS Mesuji-Sekampung Dukung Produksi Tanaman Pangan