Jakarta (ANTARA) - Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis, bertambah 56 orang apabila dibandingkan dengan angka pada satu hari sebelumnya, Rabu (7/4), kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Kolonel Marinir Aris Mudian.
"Pasien rawat inap terkonfirmasi positif (COVID-19) di tower 4, 5, 6, dan 7 (bangsal perawatan) sebanyak 1.400 orang, sementara jumlah semula (sehari sebelumnya) 1.344 orang. Ada penambahan jumlah pasien rawat inap sebanyak 56 orang," kata Aris menerangkan perkembangan situasi di RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta.Terhitung sejak 23 Maret 2020 sampai 8 April 2021, atau dalam periode lebih dari 1 tahun, kata dia, jumlah pasien yang dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet mencapai 78.454 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 76.194 pasien COVID-19 telah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit, sementara 773 pasien dirujuk ke rumah sakit lain.
Sejauh ini, kepala penerangan Kogabwilhan I TNI mencatat jumlah pasien meninggal di RS Darurat Wisma Atlet dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun tidak bertambah, yaitu 87 orang.
Dalam kesempatan yang sama, Aris juga menyampaikan perkembangan situasi di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, per Kamis.
"Pasien rawat inap ada 313 orang, yang di antaranya 145 orang pria dan 168 perempuan. Dari 313 pasien itu, ada 83 pasien positif COVID-19 dan 230 orang yang masih berstatus suspek," kata Aris.
Kepala penerangan Kogabwilhan I TNI itu juga mencatat ada pengurangan jumlah pasien rawat inap di RSKI Pulau Galang, yaitu dari 315 pasien pada hari Rabu menjadi 313 orang pada hari Kamis.
"Ada pengurangan sebanyak dua orang," katanya menambahkan.
Terhitung sejak 12 April 2020 sampai 8 April 2020, RSKI Pulau Galang telah menerima total 12.026 pasien. Dari jumlah itu, sebanyak 5.008 pasien telah dinyatakan sembuh, 42 pasien dirujuk ke rumah sakit lain, dan 6.663 pasien suspek telah selesai menjalani perawatan.
Sejauh ini, RSKI Pulau Galang belum melaporkan adanya korban jiwa akibat COVID-19 dalam kurun waktu hampir 1 tahun.