Kemenparekraf fokuskan potensi desa wisata dan "homestay"

id kemenparekraf,menparekraf,desa wisata,homestay,staycation

Kemenparekraf fokuskan potensi desa wisata dan "homestay"

Pekerja merapikan kamar penginapan di Mango Tree Dipudjo Homestay, Mergangsan, Yogyakarta, Selasa (9/3/2021). Sejumlah pemilik usaha penginapan di Yogyakarta menawarkan paket penginapan dengan biaya bulanan seiring berkembangnya tren "work from destination" atau bekerja dari destinasi wisata sebagai upaya membangkitkan industri pariwisata. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp. (Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI mengatakan akan menaruh fokusnya kembali ke pengembangan potensi desa wisata dan homestay demi mendukung pergerakan ekonomi daerah.

"Menparekraf kembali concern untuk menggeliatkan sektor ini untuk mendongkrak ekonomi daerah melalui desa wisata dan homestay," kata Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area I Kemenparekraf Taufik Nurhidayat saat dihubungi ANTARA pada Jumat.

Taufik memaparkan, di era pandemi terjadi penurunan okupansi di hotel maupun tempat tinggal sementara, hingga 70-90 persen. Di kuartal ketiga dan keempat tahun 2020 sudah mulai menunjukkan peningkatan, namun memang tidak begitu signifikan dan perlu didorong lagi.

Lebih lanjut, ia berharap setelah adanya vaksinasi hingga 70 persen dan membentuk kekebalan komunal (herd immunity), bisa membangkitkan lagi sektor pariwisata, khususnya di daerah, yang salah satunya desa wisata.

"Sebenarnya program ini sudah berjalan cukup lama. Kementerian mulai menangani pelatihan manajemen desa wisata, penguatan promosi, dan lebih difokuskan ke sana untuk ekonomi desa, ekonomi kerakyatan yang terus mengalir," jelas Taufik.

"Kami selalu mengunjungi desa wisata tiap kali ada agenda famtrip dan sejenisnya, untuk mendengarkan pelaku pariwisata di sana. Dari sana, kita juga bisa menggerakan ekonomi dengan membelanjakan uang di sana. Desa wisata mengolah produk-produk lokal seperti keripik, susu, coklat, dan aktivitasnya sangat banyak seperti bertani, seni, dan budaya," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan pihaknya akan memprioritaskan pengembangan desa wisata sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat sekaligus untuk menyokong destinasi wisata unggulan.

"Kami sudah mencanangkan bahwa desa wisata akan menjadi program unggulan, jadi mohon izin juga Pak Gubernur, Pak Bupati, kita akan banyak desa wisata," kata Menparekraf Sandiaga saat berkunjung ke Desa Wisata Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Kamis (1/4) petang.

Selain pengembangan desa wisata, Kemenparekraf akan meningkatkan sumber daya manusia dan perbaikan infrastruktur dengan berbagai program pendampingan.

Kemenparekraf juga sedang melakukan pemutakhiran data guna memetakan kawasan wisata menjadi empat kategori yakni "customized", "personalized", "localized", dan "smaller in size".