Dispar Banda Aceh beri santunan seniman terdampak COVID-19

id Aceh,sembako,covid-19,virus corona,Dinas Pariwisata,seniman pelaku budaya,pemerintah aceh,provinsi aceh,pemperov aceh,santunan seniman

Dispar Banda Aceh beri santunan seniman terdampak COVID-19

Kepala Dinas Pariwisata Pemkot Banda Aceh Iskandar menyerahkan bantuan kepada seniman di Rumah Budaya di Banda Aceh, Sabtu (18/4/2020). ANTARA/M. Haris S.A.

Santunan yang kami berikan berupa kebutuhan pokok, yakni beras dan telur. Ada 100 pelaku seni budaya dan pariwisata yang mendapat bantuan ini
Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Banda Aceh memberikan santunan kepada kalangan seniman, pelaku budaya, dan pariwisata yang terdampak pandemi virus corong jenis baru (COVID-19) di daerah itu.

Kepala Dinas Pariwisata Pemkot Banda Aceh Iskandar di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan mereka termasuk pihak yang terdampak secara langsung pandemi COVID-19.

"Santunan yang kami berikan berupa kebutuhan pokok, yakni beras dan telur. Ada 100 pelaku seni budaya dan pariwisata yang mendapat bantuan ini. Mereka adalah pihak terdampak langsung COVID-19," kata dia.

Ia menyebutkan kalangan pelaku seni budaya dan pariwisata tersebut tidak bisa lagi beraktivitas akibat pandemi COVID-19.

Mereka, kata dia, saat ini hanya bisa bertahan di rumah masing-masing.

Sebab, katanya, kegiatan yang selama ini mereka lakukan termasuk mengumpulkan massa yang harus dihindari selama pandemi COVID-19.
Baca juga: Kemendikbud mendata 40.081 seniman terdampak COVID-19, ditutup Rabu


Apalagi, katanya, sejak pandemi COVID-19, Dinas Pariwisata membatalkan semua kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang.

"Kami berharap bantuan kebutuhan pokok ini bisa mengurangi beban kalangan pelaku seni budaya dan pariwisata. Kami berharap wabah COVID-19 bisa segera berakhir dan mereka kembali beraktivitas," kata Iskandar.

Seorang pelaku seni di Banda Aceh, Lukman, berterima kasih atas bantuan yang disalurkan Dinas Pariwisata Pemkot Banda Aceh kepada kalangan seniman, budayawan, dan pelaku pariwisata.

"Wabah COVID-19 membuat kami tidak bisa beraktivitas. Pentas seni tempat kami hidup tidak ada lagi. Kami hanya bisa bertahan di rumah saja. Kendati di rumah, kami tetap beraktivitas," kata dia.