Jakarta (ANTARA) - Nasi goreng, makanan yang bisa dinikmati untuk sarapan hingga makan malam, adalah salah satu hidangan Indonesia yang paling dikenal di mancanegara.
Alasan itulah yang membuat maskapai Qatar Airways memilihnya sebagai hidangan dalam menu Quisine di kelas ekonomi pada penerbangan menuju dan dari Indonesia.
"Kami memutuskan berdasarkan menu apa yang paling populer di Indonesia," kata Qatar Airways Culinary Development Manager, Decha Mingkwan, di Cengkareng, Rabu.
Dan nasi goreng memang terbukti jadi makanan Indonesia terfavorit di maskapai tersebut.
"Nasi goreng dan mi goreng jadi favorit," kata dia.
Tahun ini, ada empat macam nasi goreng yang dihidangkan sebagai menu sarapan di Qatar Airways. Pembedanya adalah lauk yang jadi sumber protein. Ada nasi goreng dengan sayur dan ayam, sayur dan udang, sayur dan daging sapi serta sayur dan cumi.
Popularitas makanan juga menjadi pertimbangan dalam memperbarui menu. Decha menjelaskan menu di Qatar Airways diganti setiap tiga bulan sekali. Makanan yang populer di kalangan penumpang seperti mi goreng dan nasi goreng akan dimunculkan kembali.
Menu Quisine dibuat dari bahan baku segar karena berasal dari produsen lokal. Ketimbang memboyong makanan khas Arab saja, Qatar Airways menghadirkan menu-menu Nusantara karena koki dan bahannya tersedia di sini.
"Kalau kami bawa makanan Arab, bisa jadi bahannya tidak ada di sini, jadi kami pikir lebih baik membuat makanan yang terbaik dari kawasan setempat, membawa makanan Indonesia yang terbaik ke dunia."
Sebisa mungkin, makanan yang disajikan betul-betul punya cita rasa otentik, termasuk soal tingkat kepedasannya. Ia tidak mau kompromi soal rasa daripada membuat penumpang kecewa karena hidangan tidak otentik.
"Nasi ayam bumbu bali kalau tidak pedas justru jadi hidangan lain. Kalau penumpang tidak suka pedas, kami punya pilihan lain."
Oleh karena itu, mempertahankan konsistensi rasa menjadi tantangan terbesar baginya. Agar rasanya selalu sama meski dimasak pada hari dan oleh koki berbeda, dia telah menetapkan resep yang betul-betul detil.
"Berapa sendok gula, berapa sendok kecap manis, kami ingin semua porsi rasanya konsisten."
Bukan cuma soal rasa, dia juga harus menganalisis tren makanan agar bisa menyiapkan hidangan sesuai dengan keinginan penumpang. Kendati biasanya ada beberapa pilihan makanan di setiap penerbangan, persentasenya tidak selalu harus 50:50.
Dia akan menyiapkan porsi hidangan terbanyak sesuai popularitas makanan. Data bisa dilihat dari menu apa yang paling banyak disantap di penerbangan. Demografi penumpang juga turut mempengaruhi jenis makanan yang diinginkan.
"Kalau banyak yang suka daging sapi, kami siapkan 60 persen daging sapi, 30 persen daging ayam dan 10 persen mie. Kalau banyak yang protes karena makanan yang diinginkan habis, kita akan beradaptasi dan mengubah sesuai permintaan."
Berita Terkait
Polisi tangkap pelaku pembunuhan tukang nasi goreng
Kamis, 18 April 2024 10:52 Wib
Polres Aceh Barat gulung sindikat penipuan minyak goreng asal Lampung
Kamis, 23 November 2023 10:53 Wib
Bulog Bengkulu salurkan 50.000 liter Minyak Kita ke masyarakat
Selasa, 12 September 2023 15:57 Wib
Bupati bagikan minyak goreng secara gratis ke warga di Tanggamus
Selasa, 5 September 2023 18:59 Wib
Mantan mendag Muhammad Lutfi penuhi panggilan Kejagung
Rabu, 9 Agustus 2023 13:00 Wib
Kejaksaan Agung panggil ulang Muhammad Lutfi
Senin, 7 Agustus 2023 16:16 Wib
Mantan Mendag M. Lutfi tak hadiri panggilan penyidik
Selasa, 1 Agustus 2023 9:21 Wib
Ketika minyak goreng langka, Kejagung dalami peran Airlangga sebagai Menko
Selasa, 25 Juli 2023 5:31 Wib