Beijing (ANTARA) - Sebanyak 93 warga negara Indonesia, berada di Wuhan, China, hingga Jumat pukul 11.00 waktu setempat (10.00 WIB) atau 25 jam setelah penutupan semua pintu keluar-masuk Ibu Kota Provinsi Hubei berlaku efektif pada 23 Januari 2020 pukul 10.00 untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru.
"Sampai saat ini tidak ada laporan WNI di Kota Wuhan yang terjangkit virus corona. Semua mahasiswa rata-rata tinggal di asrama dan selalu dalam pantauan kampus," kata Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Cabang Wuhan Nur Musyafak dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Menurut dia, hampir seluruh pihak kampus di Wuhan melakukan berbagai upaya pencegahan dengan membagikan masker, sabun cair, dan termometer gratis kepada setiap mahasiswa.
Baca juga: Akses menuju Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, telah ditutup total sejak Kamis
PPIT Wuhan selalu berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar RI di Beijing dan Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI.
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun meminta semua WNI di Wuhan agar tidak panik.
Pemerintah China memastikan kebutuhan hidup masyarakat Wuhan selama penutupan berlangsung.
Sementara itu, otoritas kesehatan di China menyebutkan bahwa hingga Jumat terdapat 830 orang di 29 provinsi terpapar virus baru 2019-nCoV yang menyebabkan radang paru-paru (pneumonia) berat.
Dari jumlah itu, terdapat 34 orang telah diizinkan meninggalkan rumah sakit dan 25 orang meninggal dunia.
Baca juga: Virus corona tewaskan 25 orang dan 800 orang terjangkit di China
Dari 25 pasien yang tewas, sebanyak 24 berasal dari Provinsi Hubei dan satu lagi dari Provinsi Hebei.
Sebelumnya KBRI Beijing mencatat 428 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei dan 200 di antaranya di Wuhan.
Namun sebagian besar sudah pulang ke Tanah Air untuk mengisi liburan musim dingin yang bertepatan dengan musim libur Tahun Baru Imlek dan libur semester.
Baca juga: Kink Vietnam yang laporkan dua kasus virus corona
Berita Terkait
Sebanyak 124 hewan penular rabies di Lampung Selatan telah divaksin
Kamis, 19 September 2024 20:36 Wib
400 lebih kerbau di OKI Sumsel mati mendadak diduga terjangkit virus SE
Rabu, 17 April 2024 6:25 Wib
Kemenkes tegaskan nyamuk ber-Wolbachia tidak membawa virus LGBT
Rabu, 20 Desember 2023 5:02 Wib
Dinkes Lampung pantau penularan COVID-19
Rabu, 13 Desember 2023 13:35 Wib
Dinkes OKU Timur tangani 23 kasus HIV/AIDS
Selasa, 14 November 2023 6:51 Wib
Dinkes Tanggamus minta masyarakat waspada penyakit Nipah
Selasa, 17 Oktober 2023 18:50 Wib
Pakar minta masyarakat jangan anggap enteng ancaman virus meski COVID-19 telah reda
Sabtu, 14 Oktober 2023 20:31 Wib
Balai Karantina Lampung perketat pengawasan ternak impor cegah virus Nipah
Jumat, 13 Oktober 2023 18:24 Wib