Dinkes Tanggamus minta masyarakat waspada penyakit Nipah

id Tanggamus ,Dinkes ,Virus nipah

Dinkes Tanggamus minta masyarakat waspada penyakit Nipah

Ilustrasi - Hewan pembawa dan penular virus Nipah. ANTARA/HO-internet

Menghindari orang yang sedang sakit terutama di daerah yang terdapat wabah virus Nipah....

Tanggamus (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai terhadap potensi ancaman virus Nipah di wilayah tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Tanggamus Bambang Sutejo, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Selasa, mengatakan, pihaknya meminta seluruh dinas terkait dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman virus Nipah.

"Dalam rangka pencegahan virus Nipah yang dapat dilakukan masyarakat adalah menghindari kontak langsung dengan hewan terutama kelelawar yang berpotensi sebagai penular virus Nipah," kata dia.

Ia mengatakan saat ini memang virus Nipah belum terdeteksi masuk ke Indonesia, dan pihaknya berharap jangan sampai masuk Indonesia, khususnya di wilayah Lampung.

"Iya memang virus tersebut belum terdeteksi masuk ke Indonesia, namun sesuai dengan arahan dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan), kita harus waspada terhadap ancaman virus Nipah ini," katanya pula.

Untuk itu, dia selalu mengimbau kepada warga untuk selalu melakukan kegiatan hidup sehat, dan menghindari kontak langsung dengan hewan pembawa virus tersebut.

"Menghindari orang yang sedang sakit terutama di daerah yang terdapat wabah virus Nipah, membuang buah yang sudah digigit kelelawar," ujarnya lagi.

Dia menjelaskan, pentingnya menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan mencuci tangan dengan air serta sabun setelah beraktivitas.

"Menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap apabila bepergian ke daerah yang terjangkit virus Nipah," ujarnya pula.

Virus Nipah ini selain menular dari hewan (kelelawar dan babi) ke manusia, juga menular dari manusia ke manusia. Cara penularan dapat melalui kontak dengan urine, air liur, spesimen atau makanan yang terkontaminasi.
Baca juga: Lampung periksa sampel kelelawar cegah virus Nipah
Baca juga: Balai Karantina Lampung perketat pengawasan ternak impor cegah virus Nipah