Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Indar Parawansa mengajak kepala daerah maupun pemangku kepentingan di kabupaten/kota memperkuat infrastruktur di lingkungan pariwisata di wilayah setempat.
“Harapannya agar wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri semakin senang, aman dan nyaman berwisata di Jatim,” ujarnya ditemui di sela kegiatan East Java Culture and Tourism Award 2019 di Surabaya, Jumat malam.
Menurut dia, penguatan infrastruktur akan semakin mendatangkan wisatawan dan membuat mereka semakin lama tinggal di Jatim yang menurut catatannya saat ini hanya dua dari 14 hari wisatawan asing berkunjung.
Baca juga: Disbudpar Jatim gelar Festival Budaya Agraris
Ia memaparkan wisatawan mancanegara mayoritas ke Indonesia menetap selama dua pekan, yaitu 10 hari di Bali, dua hari di Candi Borobudur dan dua hari di Jatim.
“Ke depan, wisatawan ke Jatim harus empat hari, di Bali delapan hari dan Borobudur dua hari. Caranya, salah satunya melalui perbaikan kualitas pariwisata, terutama infrastruktur,” ucap Gubernur Khofifah.
Beberapa contoh penguatan infrastruktur di area wisata antara lain kebutuhan dermaga dan kapal cepat untuk ke Pulau Gili Iyang maupun Gili Labak di Sumenep, Madura.
Selain itu, mempersiapkan shelter dan menambah MCK di kawasan Gunung Bromo dirasa memudahkan wisatawan yang pada dini hari sudah berada di atas untuk selanjutnya menunaikan ibadah shalat Subuh.
Oleh karena itu, mantan Menteri Sosial tersebut mengajak semua pihak memaksimalkan potensi destinasi wisata yang ada, terlebih di Jatim diberi anugerah alam yang bisa menjadi pemikat untuk para wisatawan.
“Di Jatim ada dua titik yang Allah anugerahkan yang di dunia hanya ada dua. Pertama blue fire di Gunung Ijen dan satu lagi di Islandia. Kemudian, satu lagi pulau dengan kadar oksigen terbaik di dunia yang juga hanya ada dua, pertama di Yordania dan satu di Gili Iyang di Sumenep,” ucapnya.
Baca juga: Emil Dardak ajak akademisi muda wujudkan desa wisata inovatif
Sementara itu, tak hanya mempromosikan wisata alam, di Jatim juga terdapat kekayaan budaya yang sangat luar biasa, besar dan bisa dimanfaatkan untuk ajang pengekspresian suatu daerah.
“Banyak peninggalan budaya di Jatim, semisal Majapahit yang memberikan referensi budaya luar biasa. Ke depan sektor wisata religi juga harus semakin dimaksimalkan keberadaannya,” tutur Khofifah.
Di sisi lain, East Java Culture and Tourism Award 2019 merupakan ajang penghargaan bagi pelaku pariwisata dan pemajuan serta pengembangan kebudayaan di 38 kabupaten/kota.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah yang didampingi Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono menyerahkan 87 penghargaan dalam berbagai kategori, di antaranya kepala daerah yang mempunyai komitmen tinggi dalam pengembangan dan peningkatan kepariwisataan di wilayahnya.
Tak itu saja, penghargaan juga diserahkan kepada pihak yang dinilai berhasil dalam pengembangan dan tata kelola destinasi wisata, baik wisata alam, buatan maupun budaya.
Baca juga: Malang Raya jadi kawasan wisata pendukung Bromo