Surabaya (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Festival Budaya Agraris untuk menggali serta mempromosikan budaya, khususnya di wilayah agraris.
“Ini bentuk usaha kami untuk memperkenalkan dan terselenggara hasil kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Sinarto ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Jumat pagi.
Baca juga: Raja Ampat, tempat Festival Budaya Papua Barat 2020
Ia menjelaskan di daerah pesisir Utara memiliki Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU), sedangkan untuk daerah pesisir Selatan terdapat Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS).
Pada tahun ini, Kabupaten Ngawi diberikan kehormatan sebagai tuan rumah peluncuran festival yang diikuti 16 kabupaten/kota di wilayah agraris Jatim tersebut.
Pesertanya yakni Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Nganjuk, Jombang, Ngawi, Magetan, Bojonegoro, Kota Batu, Kota Blitar, Bondowoso, Kota Malang dan Ponorogo.
“Tahun ini temanya ‘Dewi Cemara’ (Desa Wisata Cerdas Maju Sejahtera). Festival ini digelar rutin dan tempatnya bergiliran,” ujarnya.
Baca juga: Padang lestarikan seni dan budaya melalui Festival Siti Nurbaya
Sementara itu, rangkaian festival dimulai dari pembukaan pada 28 November di Benteng Van den Bosch, berupa pagelaran seni pertunjukan hingga 30 November 2019.
Kemudian, sarasehan budaya pada 29 November di Gedung Kesenian Ngawi serta diselenggarakan juga pameran produk seni budaya dan pariwisata pada 28-30 November 2019 di halaman Benteng Van den Bosch.
“Kegiatan ini menjadi kegiatan rintisan sebagai sarana revitalisasi budaya, khususnya di kawasan agraris. Ini sebagai sarana promosi budaya daerah, dan menjadi ruang kreasi bagi insan budaya dan seniman di Jawa Timur,” katanya.
Pihaknya juga berharap melalui even ini mampu meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara ke Jatim.
Baca juga: Festival Kuras Petirtaan Dewi Sri objek wisata budaya di Magetan