Jakarta (ANTARA Lampung) - Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyatakan, pemerintah menjamin pasokan bahan pangan pokok khususnya untuk menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1437 Hijriyah mencukupi dan harga tidak melonjak atau berada dalam kisaran yang wajar serta tidak merugikan masyarakat.
"Dari hasil observasi, kami menilai pasokan bahan pangan pokok sangat mencukupi. Pemerintah mengajak para pelaku usaha untuk bersinergi dan menjaga harga yang wajar sesuai dengan yang kita targetkan dan menghindari spekulasi yang berlebihan," kata Menteri dalam jumpa pers bersama di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa,
Thomas mengatakan, beberapa komoditas yang dipantau dan diharapkan harga bisa sesuai target pemerintah, tercatat ada empat komoditas, yakni bawang merah, daging sapi, beras medium dan gula pasir. Pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk mengamankan pasokan kebutuhan pangan pokok tersebut.
"Untuk beras medium, instrumen pemerintah dalam hal ini untuk operasi pasar adalah melalui Perum Bulog, disiapkan kurang lebih sebanyak 350 ribu ton mulai 1 Juni hingga 6 Juli 2016," katanya.
Ia menjelaskan, operasi pasar beras oleh Perum Bulog sejumlah 350.000 ton tersebut terdiri dari 170.000 ton menggunakan beras cadangan pemerintah dengan harga operasi pasar yang telah ditetapkan, dan sebanyak 220.000 ton menggunakan mekanisme komersial Bulog dengan harga kira-kira Rp8.500 per kilogram.
"Pasokan untuk OP ini akan dilakukan di pasar-pasar pantauan BPS dan Kemendag yang menunjukkan harga beras masih tinggi," kata Thomas.
Selain beras, sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo, pemerintah menargetkan untuk menurunkan harga daging menjadi Rp80.000 per kilogram, dimana saat ini harga rata-rata nasional untuk daging sapi masih berada diatas Rp110.000 per kilogram.
"Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan melakukan penambahan pasokan daging dengan importasi yang saat ini sudah terkumpul dari sisi pengadaan dan pemesanan total kurang lebih sebanyak 27.400 ton dari berbagai negara," kata Thomas.
Selama bulan Ramadhan, penambahan pasokan kurang lebih sebanyak 27.400 ton tersebut terbagi dari penugasan kepada Perum Bulog sebesar 10.000 ton yang hingga lebaran diperkirakan terealisasi sebanyak 3.000 ton, PT Berdikari sebanyak 5.000 ton dan diperkirakan terealisasi sebanyak 1.000 ton, serta PT Darmajaya sebanyak 500 ton.
"Dan ada importasi dari pihak swasta yang kami perkirakan bertambah lagi sebanyak 20 ribu ton," kata Thomas.
Sementara untuk gula pasir, pemerintah menargetkan harga sebesar Rp12.500 per kilogram di tingkat konsumen. Dalam upaya tersebut, sudah diberikan penugasan kepada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia sebesar 150.000 ton, dan saat ini tercatat sebanyak 99.000 ton sudah disalurkan kepada masyarakat.
"Selain itu juga menugaskan PTPN dan RNI untuk mengimpor gula mentah sebesar 381 ribu ton untuk diolah menjadi gula konsumsi," kata Thomas.
Sementara untuk pasokan bawang merah, pemerintah memberlakukan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp15.000 per kilogram dan menargetkan harga pada tingkat konsumen bisa berada pada kisaran Rp25.000 per kilogram.
"Jadi, jangan khawatir, berapa pun yang kita impor petani itu tetap bisa menjual ke Bulog dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Pemerintah menugaskan BUMN tertentu untuk penyerapan petani maupun untuk yang pengecer agar lebih efektif," ujar Thomas.
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga rata-rata nasional bawang merah tercatat sudah mengalami penurunan menjadi Rp40.624,29 pada Selasa (31/5) dari sebelumnya pada minggu lalu sebesar Rp42.441,18 per kilogram.
Sementara untuk beras kualitas medium, tercatat sebesar Rp10.573,49 per kilogram, daging sapi sebesar Rp113.375,22 per kilogram yang naik jika dibandingkan minggu sebelumnya yang sebesar Rp111.534,76 per kilogram. Gula pasir masih berada pada kisaran harga yang tinggi yakni Rp15.516,51 per kilogram.(Ant)