Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dr Soetomo, Priyambodo RH mengatakan wartawan harus bisa lebih peka terhadap isu lingkungan.
"Kami mengadakan lokakarya dengan memberikan pelatihan bagi wartawan agar bisa lebih peka terhadap isu lingkungan," kata Priyambodo, saat membuka lokakarya wartawan meliput perubahan iklim kerja sama Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) dan Kedutaan Besar Norwegia, di Bandarlampung, Selasa (24/11).
Dia mengatakan, perubahan iklim saat ini menjadi isu internasional yang sangat penting, terlebih Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang emisi terbesar.
Oleh sebab itu, sebagai wartawan harus bisa menyampaikan ke masyarakat betapa penting menjaga lingkungan hidup.
"Harapan kami wartawan mau menulis tentang isu lingkungan," katanya lagi.
Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung, Hendrawan, salah satu narasumber dalam lokakarya itu mengatakan bahwa peran media massa sangat penting dalam memberikan pemahaman ke masyarakat.
"Tanpa media kami tidak bisa menyampaikan tujuan, sebab menjaga lingkungan hidup itu kewajiban bersama," ujarnya.
Ia melanjutkan, jika tidak disampaikan oleh media, masyarakat tentunya tidak mengetahui, apa dampak yang akan dirasakan.
Menurut dia, semua itu harus dilakukan bersama antara pihak yang mengerti dan media massa.
Hal senada pun disampaikan Direktur Eksekutif Pusat Pengelolaan Risiko dan Peluang Iklim Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik (CCROM SEAP), Rizaldi Boer bahwa jika ingin memperbaiki iklim harus dengan perubahan perilaku masing-masing individu.
"Iklim kita sudah sulit ditebak, dan ini harus diperbaiki yang harus dimulai dari diri sendiri," katanya.
Media, lanjut dia, harus bisa menyampaikan pesan ini ke masyarakat, agar paham dampak dari pembakaran sampah dan yang lainnya.
Menurut dia, kerusakan di lingkungan bisa diperbaiki dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi pembakaran serta menjaga tanaman yang ada di sekitarnya.