RBM Latih Masyarakat Waykanan Olah Produksi Pertanian

id Gino Vanollie

RBM Latih Masyarakat Waykanan Olah Produksi Pertanian

Kepala Dinas Pendidikan Waykanan Gino Vanollie (kiri) dan Redaktur LKBN ANTARA Biro Lampung Triono Subagyo (kanan) menjadi nara sumber kegiatan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan Kelompok Kerja Media dan Informasi Ruang Belajar Masyarakat Way

pada tahap pertama peserta akan dibekali pengetahuan tentang bagaimana cara memproduksi gula aren, kopi bubuk dan tapis Lampung yang berkualitas."

Waykanan (ANTARA LAMPUNG) - Kelompok Kerja Pengembangan Potensi Ekonomi Kerakyatan Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung tingkatkan pengetahuan masyarakat setempat dengan pelatihan mengolah produksi pertanian.

"Pelatihan tersebut akan digelar dalam tiga tahap," kata Ketua Kelompok Kerja Pengembangan Potensi Ekonomi Kerakyatan RBM Waykanan, Matson, di Blambanganumpu yang berada sekitar 200 km utara Kota Bandarlampung, Rabu.

Ia menjelaskan, pada tahap pertama peserta akan dibekali pengetahuan tentang bagaimana cara memproduksi gula aren, kopi bubuk dan tapis Lampung yang berkualitas.

Selain itu juga dalam pelatihan tersebut peserta akan dibekali cara-cara pengemasan, dan pemasaran produk agar lebih laku di pasaran.

Ia menambahkan, masyarakat yang diajak sejumlah 50 peserta dari dua kecamatan daerah itu, yakni Kasui dan Rebangtangkas.

"Pesertanya terdiri atas 35 perempuan dan 15 laki-laki," kata dia menjelaskan.

Peserta ibu-ibu menurut dia, merupakan masyarakat yang memanfaatkan Simpan Pinjam Perempuan (SPP).

"Selebihnya ialah petani kopi dan pembuat gula aren," ujar dia.

Fasilitator PNPM Mandiri Kabupaten Waykanan, Riza Allatif mengatakan upaya-upaya tersebut sejatinya lahir dari kearifan lokal sebagai bumi petani.

"Pembekalan cara produksi dan pemasarannya beorientasi pada pengembangan ekonomi lokal melalui produk-produk domestik sebagai ciri khas Waykanan yang dicanangkan sebagai bumi petani," kata dia.

Riza menambahkan, daerah yang dipimpin Bupati Bustami Zainudin dan Wakil Bupati Raden Nasution Husin itu kaya akan kopi, singkong, gula aren dan kerajinan tangan khas Lampung, yakni kain tapis.

Namun demikian, lanjut Riza, ke depan tidak menutup kemungkinan RBM akan mengakomodasi kegiatan-kegiatan lain yang menjadi kebutuhan masyarakat.

"RBM adalah ruang, waktu, dan proses dimana masyarakat akan merdeka berdiskusi, belajar bersama-sama untuk membangun Waykanan ke depan agar lebih makmur dan sejahtera," kata dia.