Bandarlampung (ANTARA) - Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung mengadakan sosialisasi Empat Pilar yang dikolaborasikan dengan pagelaran seni budaya Lampung.
"Kegiatan ini akan terus digelar di berbagai daerah untuk memperkuat edukasi Empat Pilar melalui pendekatan budaya yang mudah diterima masyarakat," ujar Ketua MPR RI Ahmad Muzani berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan pagelaran seni budaya bertema "Menggaungkan Kembali Semangat Persatuan dan Nasionalisme Lewat Kesenian Rakyat Lampung", menjadi sarana sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang memuat pesan penguatan kebangsaan.
Dan melalui pagelaran seni daerah, masyarakat Lampung diajak untuk meneguhkan kembali nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Setiap penampilan disisipkan narasi kebangsaan yang selaras dengan Empat Pilar. Pagelaran menampilkan beragam kesenian khas Lampung, di antaranya Tari Sigeh Pengunten yang melambangkan penghormatan dan persatuan, Haihwang sebagai seni vokal yang sarat tuntunan hidup, serta peragaan busana kain Tapis yang merepresentasikan kekayaan motif dan identitas budaya Lampung," ucap dia.
Dia menjelaskan dengan kekuatan budaya daerah yang dilestarikan dengan gelar budaya menjadi salah satu upaya memperkaya jati diri bangsa dan menjadi bagian dari menjaga kekayaan Nusantara.
"Provinsi Lampung merupakan contoh hidup bagaimana kebhinnekaan dipraktikkan secara natural. Siapa pun yang datang dan hidup di Lampung, meski berasal dari etnis berbeda, akan merasa menjadi bagian dari masyarakat Lampung," katanya.
Ia pun mengapresiasi kekayaan seni dan budaya Lampung yang terus dijaga, termasuk busana adat yang ditampilkan dalam peragaan busana.
"Penting sekali untuk tetap menjaga Bahasa Lampung yang kini terancam punah karena semakin jarang digunakan di rumah sebagai bahasa sehari-hari. Saya berharap tradisi, pakaian, dan Bahasa Lampung tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang," tambahnya.
Menurut dia, narasi tematik Empat Pilar Pancasila sebagai dasar nilai hidup berbangsa, UUD 1945 sebagai pedoman konstitusional, NKRI sebagai bentuk final negara, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai prinsip harmonisasi perbedaan, berhasil dikaitkan dengan filosofi kesenian Lampung seperti Gamelan Pekhing dan tradisi adat lainnya untuk memperluas sosialisasi tersebut.
"Mari masyarakat Lampung nikmati ragam pertunjukan seni tradisional yang disuguhkan dan jangan lupa akan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 sebagai pedoman kita," ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MPR RI sosialisasi Empat Pilar melalui kegiatan seni budaya Lampung
