Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Ahmadriswan Nasution mengatakan bahwa kegiatan off farm harus makin dekat dilakukan di desa untuk menumbuhkan ekonomi di daerah.
"Off farm seperti kegiatan pengolahan hasil pertanian, pemasaran berbagai kegiatan setelah produksi pertanian ini harus dekat ke desa, dan harus ada hilirisasi," ujar Ahmadriswan Nasution, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan off farm yang merupakan kegiatan di luar usaha tani yang terkait dengan pertanian harus berada di desa, agar aktivitas bernilai tambah ekonomi dapat bermanfaat bagi desa.
"Aktivitas-aktivitas yang bisa meningkatkan ekonomi bisa ditarik ke desa, agar selain bisa memberi nilai tambah bagi masyarakat untuk jangka panjang membuat desa jadi lebih kreatif dan mandiri," katanya.
Ia merincikan kegiatan off farm yang dapat didekatkan ke desa tersebut seperti melakukan pengelolaan komoditas unggul lokal seperti nanas, yang pengemasan hingga pemasarannya pun dilakukan oleh warga desa.
"Kalau bisa dibuat wisata juga di desa dengan adanya pengelolaan komoditas unggul lokal, sehingga wisatawan datang membeli produk, menikmati wisata, uang berputar di desa dan ekonomi bergerak di desa," ucap dia
Menurut dia, kegiatan off farm di desa yang ada di Lampung, secara tidak langsung dapat pula mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kalau kegiatan on farm dan off farm bisa didekatkan di desa, maka semua sektor penunjang pertumbuhan ekonomi itu akan makin kuat sebab tumbuh dari desa," kata dia.
Sebelumnya, BPS mencatat ekonomi Lampung pada Semester I 2025 ini tumbuh 5,27 persen, yang sebagian besar kontribusi berasal dari industri pengolahan 33,65 persen, perdagangan 20,49 persen dan pertanian 9,96 persen.
Baca juga: BPS catat ekonomi Lampung semester I-2025 tumbuh 5,27 persen
Baca juga: BPS: Industri pengolahan jadi sektor dengan pertumbuhan cepat di Lampung
Baca juga: BPS catat inflasi tahunan Lampung Juli 2025 capai 2,63 persen
