Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meminta petani untuk melakukan percepatan tanam padi untuk mencapai target produksi dan swasembada di sektor pertanian.
"Pemerintah daerah mendorong dan meminta petani agar melakukan percepatan tanam. Jadi sawah yang habis panen bisa segera diolah lagi, sebab biasanya petani akan mundur beberapa waktu untuk menanam dan memilih istirahat setelah panen," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan pelaksanaan percepatan tanam tersebut akan menjadi komponen utama dan pendorong peningkatan luas tambah tanam (LTT) yang dapat meningkatkan produksi pertanian.
"Percepatan tanam dan luas tambah tanam ini dilakukan agar mengejar swasembada pangan, selain itu kita juga sudah mengatur ketersediaan air, penyaluran pupuk sudah 100 persen, dan untuk irigasi yang rusak sedang diperbaiki serta ada pengangkatan sedimentasi," katanya.
Selain itu, pihaknya juga berusaha agar pemenuhan produksi tambah tanam di Lampung bisa mencapai produksi tertinggi dengan indeks pertanaman bisa meningkat.
"Kami berusaha meningkatkan indeks pertanaman dari yang hanya satu kali tanam bisa dua kali tanam, yang dua kali tanam bisa tiga kali tanam. Hingga semua rata-rata indeks pertanaman bisa mencapai lebih dari dua kali tanam dalam satu tahun," ucap dia.
Dengan luas lahan pertanian padi seluas 337 ribu hektare, serta indeks pertanaman rata-rata 2,2 hingga tiga kali tanam, maka luas tanam bisa meningkat hingga 700 ribu hektare.
"Harapan kita luas tanam bisa 700 ribu hektare, dan bisa mencapai produksi kurang lebih 3,5 juta ton dengan indeks pertanaman dua hingga tiga kali tanam. Oleh karena itu terus kita minta petani bisa memanfaatkan waktu setelah panen untuk mengolah lahan lagi," tambahnya.
Baca juga: Lampung siapkan 23 ton stok benih untuk persiapan musim tanam dua
Baca juga: BRMP Lampung siapkan penggunaan varietas padi tahan musim kering
Baca juga: Balai BRMP Lampung laksanakan pembenihan padi sebanyak 120 ton
