1.019 hektare lahan pertanian di Lampung jadi contoh "smart farming"

id Pertanian lampung, smart farming,Ekonomi lampung

1.019 hektare lahan pertanian di Lampung jadi contoh "smart farming"

Tenaga Ahli Menteri Pertanian Hermansyah saat melakukan peninjauan lokasi smart farming di Lampung Selatan. ANTARA/HO-Tenaga Ahli Menteri Pertanian.

Pengembangan smart farming di Lampung ini, poinnya adalah membuat suatu area pertanian yang memang dibangun dari nol dengan infrastruktur dan berbagai hal lainnya yang belum tersedia

Bandarlampung (ANTARA) - Lahan pertanian seluas 1.019 hektare di Lampung diproyeksikan menjadi percontohan smart farming dalam mendukung pembentukan pertanian modern.

"Pengembangan smart farming di Lampung ini, poinnya adalah membuat suatu area pertanian yang memang dibangun dari nol dengan infrastruktur dan berbagai hal lainnya yang belum tersedia," ujar Tenaga Ahli Menteri Pertanian Hermansyah di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan pengembangan proyek percontohan smart farming di Lampung tersebut akan diletakkan di daerah Candipuro Kabupaten Lampung Selatan dengan luas daerah 1.019 hektare.

"Jadi smart farming ini akan memanfaatkan teknologi citra satelit, karena sekarang butuh sesuatu yang efektif dan melalui ini kita bisa melihat parameter yang banyak tidak hanya pH tanah, kesuburan pupuk. Dengan adanya satelit bahkan bisa melihat kapan musim tanam serta panen, melalui teknologi ini ada sekitar 14 parameter yang bisa dimanfaatkan oleh petani," katanya.

Ia melanjutkan, selain teknologi citra satelit ada juga penggunaan drone, sebagai alat bantu pengelolaan lahan pertanian, dan ini didukung dengan kecerdasan buatan untuk mengelola sawah.

"Dengan adanya drone tidak perlu kesulitan mengelola pertanian. Dan targetnya di Lampung bisa empat kali panen dari biasanya dua kali panen, tanpa memperluas lahan hanya dengan memperbesar produktivitasnya. Jadi smart farming bisa menggandakan produktivitas," ucap dia.

Ia menjelaskan untuk mempersiapkan pelaksanaan smart farming di Lampung, akan dilakukan juga kerja sama dengan berbagai pihak dalam membangun infrastruktur penunjang penerapan teknologi pertanian.

"Kalau infrastruktur pendukung kami bekerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya adalah PLN dengan membuat program listrik masuk sawah. Dan untuk penyediaan sinyal akan bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital supaya di Lampung tidak ada lagi daerah yang blank spot. Sebab dalam mengembangkan teknologi tentu kami siapkan infrastrukturnya dulu," tambahnya.

"Tujuan utamanya di Lampung bisa terbentuk smart farming, dan saat ini sedang melakukan analisis lokasi. Tahun ini direncanakan akan ada peluncuran 563 drone untuk pertanian sehingga tahun ini total ada 913 unit drone untuk pertanian. Dan untuk penerapan smart farming di Lampung Selatan segera diterapkan dan menjadi contoh bagi daerah lainnya," ujar dia.

Menurut dia, dengan potensi Provinsi Lampung yang banyak dari sektor pertanian, sehingga harus dilengkapi dengan penerapan teknologi di bidang pertanian agar produktivitas terjaga serta swasembada pangan tercapai.

"Lampung dengan potensi pertanian dan luas lahan pertanian cukup luas, maka produksi harus bisa meningkat hingga empat kali panen dalam satu tahun. Sebab ini juga bisa menjadi potensi pendapatan daerah di Lampung," tambahnya.

Baca juga: Dinas KPTPH Lampung antisipasi kemarau melalui irigasi pompa

Baca juga: Gubernur Lampung optimalkan aplikasi KPB untuk dukung hilirisasi pertanian

Baca juga: Gubernur Lampung sebut perbankan perlu bantu permudah akses KUR petani

Pewarta :
Editor : Hisar Sitanggang
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.