Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani melaporkan rencana kerja Kementerian Investasi untuk 5 tahun ke depan kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Rosan, saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta selepas dia menghadap Presiden, menyebut target total investasi yang dihimpun pada 2025–2029 mencapai Rp13.032 triliun.
"Itu yang saya sampaikan ke Bapak Presiden, dan tentunya, harapannya, investasi yang masuk ke Indonesia ini bisa juga menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan di saat bersamaan, ini juga akan berkontribusi sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi,“ kata Rosan di hadapan wartawan menjelaskan isi pertemuannya dengan Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Rosan kembali menyebutkan target investasi pada 2025 sebesar Rp1.905 triliun, sementara target investasi saat Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029 mencapai Rp3.414 triliun.
“Ini bukan pekerjaan yang mudah. Ini pekerjaan yang berat sehingga diharapkan juga kerja sama dan koordinasi dari semua kementerian terkait terutama di dalam investasi ini melibatkan 18 kementerian di dalam sistem kami, sehingga diharapkan kerja sama dengan 18 kementerian itu juga akan semakin meningkat ke depannya,” sambung Rosan.
Dalam pertemuannya dengan Presiden, Menteri Investasi juga berdiskusi membahas strategi meningkatkan kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Dia menyebutkan angka saat ini sekitar 24–25 persen. Rosan menyebut Kementerian Investasi berupaya meningkatkan angka tersebut.
Terakhir, Rosan juga melaporkan hasil kunjungan kerja ke China minggu lalu kepada Presiden. Dari kunjungan itu, dia menyebut Indonesia mendapatkan komitmen investasi sebesar 7,46 miliar dolar AS dari empat perusahaan.
“Di saat bersamaan, kami juga mendorong investasi yang masuk ke Indonesia ini untuk segera memulai investasi, seperti BYD yang sudah membeli tanah di daerah Subang, diharapkan investasi untuk manufaktur-nya akan dimulai pada awal tahun depan,” sambung Rosan.
Presiden Prabowo memanggil beberapa menteri dan kepala lembaga ke Istana Negara Jakarta sejak Kamis siang. Jajaran pejabat yang dipanggil Prabowo secara bergantian melaporkan hasil kerja mereka ke Presiden.
Di samping Rosan, ada juga Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun yang bertemu Presiden di Istana. Isma, yang didampingi jajaran pejabat utama BPK, menyebut dia menghadap Presiden untuk menyerahkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHSP) I/2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rosan lapor rencana kerja ke Presiden, target tampung Rp13.032 triliun