"Jadi, untuk kegiatan pemulihan kawasan hutan dan lahan kritis melalui rehabilitasi hutan dan lahan ini arahnya ke wanatani. Wanatani ini bentuk pengelolaan sumber daya dengan melakukan kolaborasi antara kegiatan pengelolaan hutan dengan menanam pohon kayu-kayuan dengan tanaman pertanian seperti kopi atau jenis lainnya," ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah, di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan sistem tersebut dilakukan untuk mengatasi kegiatan alih guna lahan oleh masyarakat sekitar kawasan hutan, sekaligus meningkatkan jumlah tutupan lahan di kawasan hutan.
"Soal pemulihan ini harus diukur dengan jelas karena menanam di kawasan hutan berbeda dengan di lahan pertanian. Kalau di lahan pertanian dalam beberapa bulan mungkin akan terlihat, dan bisa panen. Akan tetapi kalau di hutan tumbuhnya pelahan sehingga penerapan wanatani ini cukup efektif dalam meningkatkan tutupan lahan serta hutan," katanya.
Dia menjelaskan dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan melalui wanatani, pihaknya juga bekerja sama dengan polisi hutan, masyarakat, dan pihak terkait untuk mengawasi adanya aksi perambahan hutan di dalam kawasan hutan yang aksesnya terbatas.
"Memang belum bisa disampaikan persentasenya terkait penambahan luas tutupan lahan hutan karena masih dalam penghitungan. Namun, yang jelas di beberapa tempat sudah terjadi peningkatan tutupan yang dilihat dari lanskap yang mulai hijau," ucap dia.
Dia mengatakan bahwa pihaknya tidak memungkiri di sisi lain ada juga penurunan tutupan lahan hutan. Akan tetapi jumlah luasannya masih seimbang, bahkan bila dibandingkan masih lebih luas area yang mengalami perbaikan tutupan hutannya.
"Jadi, arah penerapan wanatani ini, pemerintah ingin mengembalikan fungsi hutan tidak dengan cara yang lama. Namun, mengembalikan fungsinya dengan memperhitungkan keberlanjutan ekonomi masyarakat pinggir hutan. Ekonomi masyarakat bisa terbantu dengan keberadaan kawasan hutan, maka fungsi hutan akan kembali dengan peran serta masyarakat tersebut yang membantu menjaganya agar tetap lestari," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Lampung kembangkan wanatani tingkatkan tutupan lahan hutan
Ia mengatakan sistem tersebut dilakukan untuk mengatasi kegiatan alih guna lahan oleh masyarakat sekitar kawasan hutan, sekaligus meningkatkan jumlah tutupan lahan di kawasan hutan.
"Soal pemulihan ini harus diukur dengan jelas karena menanam di kawasan hutan berbeda dengan di lahan pertanian. Kalau di lahan pertanian dalam beberapa bulan mungkin akan terlihat, dan bisa panen. Akan tetapi kalau di hutan tumbuhnya pelahan sehingga penerapan wanatani ini cukup efektif dalam meningkatkan tutupan lahan serta hutan," katanya.
Dia menjelaskan dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan melalui wanatani, pihaknya juga bekerja sama dengan polisi hutan, masyarakat, dan pihak terkait untuk mengawasi adanya aksi perambahan hutan di dalam kawasan hutan yang aksesnya terbatas.
"Memang belum bisa disampaikan persentasenya terkait penambahan luas tutupan lahan hutan karena masih dalam penghitungan. Namun, yang jelas di beberapa tempat sudah terjadi peningkatan tutupan yang dilihat dari lanskap yang mulai hijau," ucap dia.
Dia mengatakan bahwa pihaknya tidak memungkiri di sisi lain ada juga penurunan tutupan lahan hutan. Akan tetapi jumlah luasannya masih seimbang, bahkan bila dibandingkan masih lebih luas area yang mengalami perbaikan tutupan hutannya.
"Jadi, arah penerapan wanatani ini, pemerintah ingin mengembalikan fungsi hutan tidak dengan cara yang lama. Namun, mengembalikan fungsinya dengan memperhitungkan keberlanjutan ekonomi masyarakat pinggir hutan. Ekonomi masyarakat bisa terbantu dengan keberadaan kawasan hutan, maka fungsi hutan akan kembali dengan peran serta masyarakat tersebut yang membantu menjaganya agar tetap lestari," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Lampung kembangkan wanatani tingkatkan tutupan lahan hutan