Bandarlampung (ANTARA) - Pentingnya pengembangan budaya lokal bagi industri pariwisata berkelanjutan menjadi tema penelitian fundamental yang dipaparkan oleh para dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya.
Kegiatan diseminasi ini mendapat dukungan penuh dari mantan Kapolda Lampung, Irjen Pol (Purn) Dr. Ike Edwin, yang memberikan pandangan mengenai pengembangan pariwisata berbasis budaya di Provinsi Lampung.
Penelitian berjudul "Sustainable Tourism Sebagai Upaya Pengembangan Wisata Budaya dan Kearifan Lokal di Provinsi Lampung" ini diketuai oleh Muhammad Saputra, S.E., M.M., dengan anggota tim Kurnia Fadila, Dr. Faurani I Santi Singagerda, dan Rico Elhando Badri SEI., ME.
Penelitian untuk mendorong optimalisasi sektor pariwisata lokal tersebut didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek RI.
Irjen Pol (Purn) Dr. Ike Edwin menekankan bahwa Lampung memiliki dua budaya yaitu Saibatin dan Pepadun, yang menjadi kekuatan unik dan membedakan Lampung dari provinsi lain.
“Penting untuk memanfaatkan keunikan budaya lokal sebagai daya tarik wisata. Penelitian ini adalah wujud cinta kita kepada Lampung. Mari bersama-sama kita jaga budaya Lampung dan berjuang demi kebaikan bumi Lampung," ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Yayasan Alfian Husin, Dr. Ir. Firmansyah YA., memberikan apresiasi terhadap penelitian ini, karena menekankan betapa pentingnya peran akademisi dalam pembangunan pariwisata Lampung.
Menurut dia, dibutuhkan komitmen bersama untuk memajukan pariwisata yang tidak hanya menonjolkan aspek ekonomi tetapi juga melestarikan budaya dan kearifan lokal.
"Dengan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, Lampung diharapkan dapat menjadi destinasi wisata unggulan yang kaya akan nilai-nilai budaya dan potensi lokal, serta menawarkan pengalaman wisata yang autentik dan berkelanjutan," terangnya.
Dalam presentasinya, Muhammad Saputra menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan wisata budaya dan kearifan lokal di Provinsi Lampung dengan memanfaatkan masyarakat lokal sebagai pelaku dan pengelola objek wisata melalui pendekatan Community Based Tourism (CBT).
Pihaknya telah mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman untuk merancang model pengembangan wisata budaya dan kearifan lokal di Provinsi Lampung secara optimal dan berkelanjutan.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Provinsi Lampung, Adi Susanto, serta perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, serta tokoh adat Lampung dari berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Lampung.
Untuk pendaftaran mahasiswa baru dapat langsung mengunjungi laman pmb.darmajaya.ac.id. Atau dapat langsung menghubungi narahubung selama 24 jam 08117972244 atau 082306097566.
Berita kerja sama