Dosen rekayasa keolahragaan Itera latih Pokdarwis Pesisir Barat service excellent hingga penanganan cedera olahraga

id lampung, kampus perguruan tinggi, universitas, institut teknologi sumatera, itera

Dosen rekayasa keolahragaan Itera latih Pokdarwis Pesisir Barat service excellent hingga penanganan cedera olahraga

Dosen rekayasa keolahragaan itera latih pokdarwis pesisir barat service excellent  hingga penanganan cedera olahraga (ANTARA/HO-Itera)

Bandarlampung (ANTARA) - Sebagai upaya mendukung pengembangan ekonomi dan kesehatan masyarakat, tim dosen Program Studi Rekayasa Keolahragaan Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang diketuai Imam Safei, melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Pekon Mandiri Sejati, Pesisir Barat. Kegiatan yang berlangsung, 25 Agustus 2024, ini berhasil menarik antusiasme masyarakat setempat, terutama mereka yang terlibat dalam sektor pariwisata dan pelayanan publik.

PKM yang mengusung tema Pemberdayaan Pokdarwis Desa Mandiri Sejati Pesisir Barat Melalui Pembinaan Wirausaha, Pelatihan Bantuan Hidup Dasar, Penanganan Cedera Olahraga, dan Service Excellent, tersebut diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari pemandu wisata dan aparatur pekon. Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan akan peningkatan keterampilan dan pengetahuan dalam menghadapi tantangan-tantangan lokal, terutama dalam bidang ekonomi kreatif dan kesehatan.

Tiga dosen Itera yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing hadir untuk memberikan pelatihan dan materi yang relevan, yaitu Suryaneta, ahli dalam bidang kewirausahaan, memberikan pelatihan yang komprehensif tentang cara memulai dan mengembangkan usaha lokal.

Materi yang disampaikan mencakup perencanaan bisnis, manajemen keuangan, dan strategi pemasaran yang efektif. Peserta diberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya inovasi dan adaptasi dalam mempertahankan daya saing usaha di era digital.

Sementara Imam Safei, yang memiliki spesialisasi dalam penanganan cedera olahraga, memberikan materi yang sangat dibutuhkan oleh pemandu wisata dan aparatur pekon.

“Mengingat tingginya aktivitas fisik dalam pariwisata, Imam memberikan pelatihan mengenai teknik-teknik dasar penanganan cedera, termasuk cedera otot, keseleo, dan luka ringan. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan responsivitas dan kepercayaan diri peserta dalam menghadapi situasi darurat,” kata imam

Tim dosen Itera juga menghadirkan Bagus Aryatama, yang memiliki keahlian dalam teknik massage olahraga, melengkapi sesi pelatihan dengan praktik langsung. Peserta diberi kesempatan untuk mempelajari dan mempraktikkan teknik-teknik pijat yang efektif untuk meringankan kelelahan dan cedera pada otot.

Praktik ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga menjadi keterampilan tambahan yang bernilai ekonomi bagi peserta.

Kegiatan PKM secara resmi dibuka oleh Sekretaris Pekon Mandiri Sejati Rosan. Dalam sambutannya, Rosan menyampaikan apresiasi kepada tim dosen Itera, dan menekankan pentingnya kegiatan pelatihan tersebut, karena dapat meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata yang berkelanjutan.

Imam Safei, menambahkan, selain memberikan pelatihan, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi Itera untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, sekaligus mendengarkan langsung aspirasi dan tantangan yang dihadapi oleh warga setempat.

Interaksi yang terjalin selama kegiatan diharapkan dapat menjadi dasar untuk inisiatif-inisiatif pengabdian masyarakat berikutnya yang lebih terarah dan berdampak luas.

Pada penutupan acara, peserta menyampaikan rasa puas dan terima kasih atas pengetahuan dan keterampilan baru yang mereka peroleh. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan, khususnya yang berfokus pada pengembangan pariwisata dan peningkatan kapasitas pelayanan publik di Pekon Mandiri Sejati.

Melalui program ini, Itera menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi besar namun masih menghadapi berbagai tantangan. Diharapkan, sinergi antara dunia akademik dan masyarakat ini akan semakin kuat dan berdampak positif bagi pembangunan daerah.

(kerjasama)