Sekda Lampung sebut pemerataan pendidikan bantu atasi persoalan ekonomi

id Pemprov lampung, ekonomi lampung, pendidikan lampung

Sekda Lampung sebut pemerataan pendidikan bantu atasi persoalan ekonomi

Ilustrasi - Siswa sekolah menengah kejuruan di Lampung yang tengah mengikuti job fair. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Berdasarkan data secara nasional sekitar 60 persen tenaga kerja Indonesia berada di bawah tingkat pendidikan yang diharapkan
Bandarlampung (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan melalui percepatan pemerataan pendidikan dapat mengatasi berbagai tantangan permasalahan ekonomi di daerah.
 
"Berdasarkan data secara nasional sekitar 60 persen tenaga kerja Indonesia berada di bawah tingkat pendidikan yang diharapkan," ujar Fahrizal Darminto berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan dengan adanya beragam permasalahan ekonomi, maka perlu dilakukan peningkatan kualitas pendidikan bagi sumber daya manusia di daerah salah satunya melalui pemerataan pendidikan.
 
"Selain itu perlu juga dilakukan peningkatan pelatihan kerja bagi generasi muda untuk menghadapi persaingan ekonomi global yang semakin ketat," katanya.
 
Dia menjelaskan dengan pemerataan, peningkatan pendidikan serta pelatihan kerja diharapkan bisa mengatasi persoalan tenaga kerja, pengangguran, kemiskinan di daerah.
 
"Kita harus bersiap menghadapi persoalan ekonomi yang kompetitif, terutama dengan angka inflasi yang terus meningkat. Pemerintah daerah akan berupaya terus melakukan pemerataan pembangunan serta percepatan pengentasan kemiskinan dengan program yang dimulai dari desa," ucap dia.
 
Menurut dia, bila Provinsi Lampung bisa mengejar ketertinggalan beberapa aspek, maka dapat mengatasi masalah yang ada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik.
 
Berbagai inovasi program dalam memaksimalkan perekonomian desa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Lampung melalui pengembangan BUMDes meliputi program elektronik Samsat Desa (e-Samdes), Smart Village, dan BUMDes menjadi kios dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), Warung Sehat sebagai apotek desa, lalu menjadi penyaluran pupuk dan alat pertanian dalam memenuhi kebutuhan petani di desa.
 
Sedangkan dalam meningkatkan pemerataan pendidikan telah dilakukan job fair bagi siswa sekolah menengah kejuruan, pelaksanaan sekolah penggerak dan smart school.