Bursa Efek Indonesia siap permudah UKM masuk pasar modal

id Bursa Efek Indonesia,OJK,BEI,Otoritas Jasa Keuangan,Pasar Modal,UKM

Bursa Efek Indonesia siap permudah UKM masuk pasar modal

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik saat jumpa awak media usai Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024). ANTARA/Arif Prada (ANTARA/Arif Prada)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mempermudah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) masuk pasar modal.

Hal tersebut menyusul arahan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang mendorong pelaku UKM untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan.

""Sudah ada POJK (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan) juga yang mengatur itu ya, dan bursa juga sudah mengakomodir dengan adanya papan akselerasi," ujar Jeffrey di Jakarta, Selasa.

Jeffrey menjelaskan papan akselerasi merupakan salah satu alternatif bagi UKM untuk mengakses pembiayaan pasar modal. Papan tersebut diperuntukkan bagi perusahaan-perusahaan dengan skala yang lebih kecil.

"Papan akselerasi itu antara lain adalah untuk mengakomodir perusahaan-perusahaan dengan skala yang lebih kecil untuk bisa masuk dan menghimpun dana di pasar modal," kata Jeffrey.

Jeffrey menambahkan, BEI juga akan mendorong pengembangan securities crowdfunding (SCF) sebagai alternatif pembiayaan bagi UKM.

SCF adalah bentuk skema pembiayaan alternatif untuk penggalangan dana (raising fund) melalui pasar modal. Skema itu dinilai memudahkan bisnis atau seseorang dalam memperoleh pendanaan dari pasar modal.

"Di sisi OJK, ada SCF itu juga untuk mengakomodir para pelaku usaha yang lebih kecil untuk bisa ikut menghimpun dana di pasar modal," ujar Jeffrey.

Lebih lanjut ia mengungkapkan meskipun sudah ada papan akselerasi, kinerjanya masih belum sebaik papan utama. Hal tersebut dikarenakan karakteristik UKM berbeda dengan perusahaan besar yang ada di papan utama.

"Kinerja perusahaan besar yang di papan utama dengan yang di papan akselerasi tentu berbeda. Segmen investornya juga mungkin berbeda ya, jadi memang itu kan untuk mengakomodir supaya UKM bisa mendapat perhatian dari investor," kata Jeffrey.

Jeffrey berharap dengan koordinasi yang intensif dengan OJK, BEI dapat meningkatkan akses pembiayaan UKM di pasar modal.

"Nanti kita tentu dengan OJK akan koordinasi ya. supaya bisa lebih mengoptimalkan lagi UKM bisa menghimpun dana di pasar modal. Apakah peran bursa bisa ditingkatkan atau seperti apa. Tentu kami akan berkoordinasi dengan OJK," ujar Jeffrey.