Pada pertandingan ini sebenarnya Parma unggul dua gol terlebih dahulu lewat Adrian Barnabe serta Ange Bony, namun Fiorentina dapat menyamakan kedudukan 10 menit sebelum waktu normal usai.
Selanjutnya pada babak perempat final Piala Italia, Fiorinteina akan menghadapi pemenang laga antara Inter Milan dan Bologna yang baru dimainkan dua pekan lagi.
Menurut catatan resmi Piala Italia, secara statistik Fiorentina unggul dalam penguasaan bola dengan 66 persen serta total melepaskan 19 tendangan. Namun Parma lebih baik dalam tendangan yang tepat sasaran.
Fiorentina mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu dan sempat mendapatkan peluang lewat M'bala Nzola yang tendangannya masih dapat diblok bek sayap Parma Woyo Coulibaly.
Selanjutnya giliran Parma yang mendapatkan peluang lewat tendangan Valentin Mihaila, namun bola dapat dijauhkan oleh kiper Fiorentina Oliver Christensen.
Parma sukses mencuri keunggulan terlebih dahulu pada menit 21 lewat tendangan dari luar kotak penalti Adrian Barnabe yang membobol gawang Fiorentina sehingga skor berubah menjadi 1-0.
Hanya berselang dua menit, Parma menggandakan keunggulannya menjadi 2-0 lewat gol Ange Bony setelah sempat ada kesalahan dari lini belakang Fiorentina.
Memasuki babak kedua, pelatih Fiorentina Vincenzo Italiano langsung melakukan empat pergantian pemain dengan harapan untuk sesegera mungkin menyamakan kedudukan.
Upaya La Viola untuk menyamakan kedudukan baru lahir pada menit 83 setelah umpan dari Ricardo Sottil dapat dikonversikan menjadi gol oleh Nzola.
Fiorentina memiliki peluang emas untuk menyamakan kedudukan setelah mendapatkan hadiah tendangan penalti karena Yordan Osorio melakukan handsball di kotak terlarang.
Sottil yang maju sebagai algojo sukses melaksanakan tugasnya dengan baik dan membuat skor kembali sama kuat 2-2 yang bertahan hingga waktu normal selesai. Pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan.
Pada babak tambahan kedua tim terus berupaya untuk mencari gol kemenangan, namun selama 30 menit skor tetap 2-2 sehingga laga harus diakhiri dengan adu tendangan penalti.
Memasuki babak adu penalti, empat penendang Fiorentina Fiorentina sukses melaksanakan tugasnya, sedangkan dua dari tiga eksekutor Parma gagal, sehingga La Viola keluar sebagai pemenang.
Menurut catatan resmi Piala Italia, secara statistik Fiorentina unggul dalam penguasaan bola dengan 66 persen serta total melepaskan 19 tendangan. Namun Parma lebih baik dalam tendangan yang tepat sasaran.
Fiorentina mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu dan sempat mendapatkan peluang lewat M'bala Nzola yang tendangannya masih dapat diblok bek sayap Parma Woyo Coulibaly.
Selanjutnya giliran Parma yang mendapatkan peluang lewat tendangan Valentin Mihaila, namun bola dapat dijauhkan oleh kiper Fiorentina Oliver Christensen.
Parma sukses mencuri keunggulan terlebih dahulu pada menit 21 lewat tendangan dari luar kotak penalti Adrian Barnabe yang membobol gawang Fiorentina sehingga skor berubah menjadi 1-0.
Hanya berselang dua menit, Parma menggandakan keunggulannya menjadi 2-0 lewat gol Ange Bony setelah sempat ada kesalahan dari lini belakang Fiorentina.
Memasuki babak kedua, pelatih Fiorentina Vincenzo Italiano langsung melakukan empat pergantian pemain dengan harapan untuk sesegera mungkin menyamakan kedudukan.
Upaya La Viola untuk menyamakan kedudukan baru lahir pada menit 83 setelah umpan dari Ricardo Sottil dapat dikonversikan menjadi gol oleh Nzola.
Fiorentina memiliki peluang emas untuk menyamakan kedudukan setelah mendapatkan hadiah tendangan penalti karena Yordan Osorio melakukan handsball di kotak terlarang.
Sottil yang maju sebagai algojo sukses melaksanakan tugasnya dengan baik dan membuat skor kembali sama kuat 2-2 yang bertahan hingga waktu normal selesai. Pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan.
Pada babak tambahan kedua tim terus berupaya untuk mencari gol kemenangan, namun selama 30 menit skor tetap 2-2 sehingga laga harus diakhiri dengan adu tendangan penalti.
Memasuki babak adu penalti, empat penendang Fiorentina Fiorentina sukses melaksanakan tugasnya, sedangkan dua dari tiga eksekutor Parma gagal, sehingga La Viola keluar sebagai pemenang.