China tekankan solusi dua negara akhiri konflik Palestina-Israel
Istanbul (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping pada Kamis memberi penekanan mengenai pentingnya mewujudkan solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel.
Xi mengatakan kepada Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly: "Prioritas utama adalah menghentikan pertempuran secepat mungkin, mencegah konflik meluas, atau tidak terkendali yang menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah."
Madbouly bertemu Xi di Beijing saat mengikuti Forum "Sabuk dan Jalan" selama dua hari yang berakhir pada Rabu.
"Jalan keluar mendasar untuk mencegah berulangnya konflik Palestina-Israel adalah menerapkan solusi dua negara, membangun negara Palestina yang merdeka, dan mencapai hidup berdampingan secara damai antara Palestina dan Israel," kata Xi, menurut pernyataan yang dirilis juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying.
Xi memuji "peran vital Mesir dalam meredakan situasi" dan mengatakan dukungannya atas upaya negara itu membuka koridor kemanusiaan.
"China akan lebih berkoordinasi dengan Mesir dan negara-negara Arab untuk mengupayakan solusi yang komprehensif, adil dan langgeng terhadap permasalahan Palestina," ujar Xi.
Konflik dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa, serangan dari segala penjuru, termasuk menembakkan serentetan roket dan menyusup ke Israel melalui jalur darat, laut dan udara.
Serangan tersebut sebagai balasan atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Sebagai balasan, militer Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi dengan menargetkan Hamas di Jalur Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyerukan "gencatan senjata kemanusiaan segera" untuk meringankan “penderitaan besar manusia” di Gaza yang berperang.
Setidaknya 3.478 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Gaza, sementara jumlah korban tewas di Israel mencapai 1.400 jiwa.
Sumber: Anadolu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Xi tekankan solusi dua negara akhiri konflik Palestina-Israel
Xi mengatakan kepada Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly: "Prioritas utama adalah menghentikan pertempuran secepat mungkin, mencegah konflik meluas, atau tidak terkendali yang menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah."
Madbouly bertemu Xi di Beijing saat mengikuti Forum "Sabuk dan Jalan" selama dua hari yang berakhir pada Rabu.
"Jalan keluar mendasar untuk mencegah berulangnya konflik Palestina-Israel adalah menerapkan solusi dua negara, membangun negara Palestina yang merdeka, dan mencapai hidup berdampingan secara damai antara Palestina dan Israel," kata Xi, menurut pernyataan yang dirilis juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying.
Xi memuji "peran vital Mesir dalam meredakan situasi" dan mengatakan dukungannya atas upaya negara itu membuka koridor kemanusiaan.
"China akan lebih berkoordinasi dengan Mesir dan negara-negara Arab untuk mengupayakan solusi yang komprehensif, adil dan langgeng terhadap permasalahan Palestina," ujar Xi.
Konflik dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa, serangan dari segala penjuru, termasuk menembakkan serentetan roket dan menyusup ke Israel melalui jalur darat, laut dan udara.
Serangan tersebut sebagai balasan atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Sebagai balasan, militer Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi dengan menargetkan Hamas di Jalur Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyerukan "gencatan senjata kemanusiaan segera" untuk meringankan “penderitaan besar manusia” di Gaza yang berperang.
Setidaknya 3.478 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Gaza, sementara jumlah korban tewas di Israel mencapai 1.400 jiwa.
Sumber: Anadolu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Xi tekankan solusi dua negara akhiri konflik Palestina-Israel