Napi Lapas Rajabasa budidaya maggot melalui sampah rumah tangga

id Lapas rajabasa, napi lapas rajabasa, napi budidaya maggot

Napi Lapas Rajabasa budidaya maggot melalui sampah rumah tangga

Napi Lapas Rajabasa budidaya maggot melalui sampah rumah tangga. (Antaralampung/ho)

Bandarlampung (ANTARA) - Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Bandarlampung, mengikuti pelatihan budidaya maggot atau belatung yang digunakan untuk pakan lele dan ayam.

Kalapas Rajabasa Maizar mengatakan, budidaya maggot tersebut akan memanfaat kan sampah rumah tangga yang ada di lingkungan Lapas setempat.

"Sebelumnya warga binaan mengolah sampah plastik menjadi paving blok. Kini sampah rumah tangga diolah menjadi maggot yang dapat dimanfaatkan untuk pakan lele dan ayam," katanya di Bandarlampung, Jumat.

Dia melanjutkan pengolahan budidaya maggot tersebut akan diberikan melalui pelatihan yang bekerja sama dengan Club Belajar Bersama Indonesia (CBBI), Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas), Tim Gajahlah Kebersihan, dan relawan tenaga kesehatan.

"Harapannya warga binaan setelah  keluar bisa budidaya maggot. Apalagi saat ini pasarnya masih luas untuk pakan lele dan ayam juga nutrisi nya luar biasa," kata dia.

Founder Club Belajar Bersama Indonesia (FBBI), Elis Munawaroh mengatakan, sejauh ini warga binaan yang ada di Lapas Rajabasa baru melakukan pengolahan sampah plastik menjadi paving blok.

"Bagus warga binaan sudah bisa mengolah sampah plastik menjadi paving blok.  Sementara sampah rumah tangga belum terolah. Atas dasar itu kami berinisiatif untuk memberikan pelatihan kembali bagaimana pengolahan sampah rumah tangga agar lebih bermanfaat lagi," katanya.

Menurutnya pelatihan tersebut tidak dapat dilakukan hanya sekali. Pelatihan tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan agar dapat menghasilkan budidaya yang baik.

"Minimal tiga kali. Jika sudah menghasilkan yang baik maka warga binaan dapat sendiri melakukan budidaya setelah keluar. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk pakan hewan baik ikan maupun ayam," katanya lagi.