Bandarlampung (ANTARA) - Dalam mendukung pengembangan pariwisata di kawasan wisata Equator Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat, tim mahasiswa Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (JTIK), Institut Teknologi Sumatera (Itera), Lampung, telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang meliputi survei lapangan, pemotretan udara, dan pemetaan tiga dimensi di kawasan wisata Equator Bonjol.
Kawasan ini dikenal memiliki objek wisata menarik seperti Museum Tuanku Imam Bonjol, Taman Wisata Equator, dan objek – objek wisata yang ada di kawasan wisata Equator Bonjol.
Kegiatan survei lapangan dilakukan tim mahasiswa yang terdiri dari Mhd. Rozi Kurniawan, Dery Warman, Fikhri Alfarishi, Bukari Kurniawan O, Ryan Delfa Amanda, Fais Syukri, dan Wifi Lawri. Pengiriman delegasi mahasiswa di bawah binaan dosen Arif Rohman dan Rahmatullah, tersebut merupakan hasil rangkaian kunjungan audiensi Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS. ke Kampus Itera Lampung, pada 8 Juni 2023, lalu.
Koordinator tim, Mhd. Rozi Kurniawan menyampaikan, kegiatan survei lapangan dilakukan dengan mengumpulkan data tentang kondisi geografis dan lingkungan di sekitar kawasan wisata Equator Bonjol. Mereka dengan cermat mengamati fitur-fitur geografis seperti pegunungan, lembah, dan sungai yang memengaruhi potensi pariwisata di daerah tersebut.
Selanjutnya, tim mahasiswa Itera juga menggunakan teknologi pemotretan udara untuk menghasilkan foto udara yang mendetail tentang kawasan wisata Equator Bonjol.
“Foto udara ini memberikan gambaran yang luas dan rinci tentang potensi pariwisata, termasuk lokasi Museum Tuanku Imam Bonjol, Taman Wisata Equator, dan objek – objek wisata yang ada di kawasan wisata Equator Bonjol,” katanya
Kegiatan survei lapangan dilakukan oleh mahasiswa Itera untuk mengumpulkan data tentang kondisi geografis dan lingkungan di sekitar kawasan wisata Equator Bonjol. Mereka dengan cermat mengamati fitur-fitur geografis seperti pegunungan, lembah, dan sungai yang memengaruhi potensi pariwisata di daerah tersebut.
Rozi menambahkan, foto udara ini akan membantu dalam perencanaan pengembangan pariwisata yang efektif dan berkelanjutan. Pemetaan ini membantu visualisasi tata letak objek wisata, jalur wisata, dan infrastruktur dengan akurasi tinggi.
“Informasi ini sangat berharga dalam perencanaan pengembangan pariwisata, termasuk penentuan lokasi baru, peningkatan aksesibilitas, dan perencanaan ruang yang efisien,” jelasnya.
Dengan kolaborasi antara Itera dan pemerintah Kabupaten Pasaman, diharapkan membuka potensi kawasan wisata Equator Bonjol dapat menjadi destinasi pariwisata edukatif yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat dengan menghadirkan kunjungan wisata, hospitality.
Pemberdayaan UMKM dan terbukanya kabupaten Pasaman menjadi lokomotif pariwisata edukatif di Sumatera Barat, seperti di bulan juli kemarin 200-an orang Taruna/i Latsitarda selama 2 minggu berkegiatan di Pasaman, dan direncanakan kampus – kampus di Sumatera Barat sudah mulai bergeowisata di Kabupaten Pasaman.
Karena tak berlebihan, pesona alam ,sejarah dan letak garis khatulistiwa menjadi hal yang menarik dikaji secara ilmiah dan menjadikan desa dengan potensi itu semua berkembang menjadi desa wisata dengan mengangkat kearifan lokal dengan potensi yang dimiliki.