Lampung Selatan (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan proyek kawasan Bakauheni Harbour City (BHC) yang merupakan pembangunan untuk Kota Bakauheni, Lampung Selatan, harus menjadi ekosistem berkelanjutan dan juga dapat menjadi tujuan wisata.
"Potensi Bakauheni yang luar biasa dapat terus dikembangkan. Kami telah berinvestasi pada pembangunan kali ini, dan tentu perlu dukungan dari pemerintah daerah serta masyarakat agar proyek ini dapat berjalan dengan lancar," kata Erick Thohir saat sambutan pada peresmian Masjid Bank Syariah Indonesia (BSI), di Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu.
Adapun kehadiran Masjid BSI Bakauheni yang berada di kawasan BHC itu merupakan bukti dari mimpi membangun fasilitas beribadah melalui sinergi dan kolaborasi yang baik.
"Saya percaya untuk mendapatkan sesuatu yang baik harus dimulai dengan sesuatu hal yang baik pula. Kolaborasi yang baik antara BSI dan ASDP berawal dari pembangunan tempat ibadah," ujar Erick pula.
Erick berharap, Masjid BSI di Bakauheni tak hanya berfungsi sebagai pusat ibadah bagi warga sekitar, melainkan juga dapat menjadi pusat kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat. Menurutnya, masjid berperan besar dalam peradaban Islam.
Menteri Erick menambahkan, sebagai bangsa yang besar harus memiliki mimpi yang besar pula, mengingat Lampung sebagai provinsi yang terdekat dari ibu kota negara dipercaya akan tumbuh secara progresif.
"Saya berharap proyek BHC ini dapat menjadi sebuah ekosistem yang berkelanjutan terutama dalam mendukung UMKM dan budaya Lampung," ujarnya lagi.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan ada kebutuhan masjid yang layak di sekitar Pelabuhan Bakauheni, mengingat ada sekitar 22 juta orang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera tiap tahunnya.
"Kehadiran Masjid BSI ini menjadi bagian dari pembangunan Bakauheni Harbour City untuk community dan culture center. Ada kebutuhan untuk masjid yang layak. Saya yakin Masjid BSI Bakauheni ini jadi masjid paling indah di Lampung," ujarnya lagi.
Ira menambahkan, terkait pembiayaan pembangunan masjid ini selain dari dana maslahat BSI, juga melibatkan partisipasi karyawan ASDP di seluruh Indonesia melalui crowd funding.
"Rasa kepedulian yang besar terhadap Masjid BSI yang berdiri di wilayah ASDP, sehingga karyawan tergerak menyisihkan gajinya untuk mendukung pembangunan masjid ini," ujar Ira pula.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan BSI berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi dan perannya dalam memacu pertumbuhan ekonomi di Tanah Air, termasuk di sektor pariwisata dan mengakselerasi pengembangan ekosistem ekonomi Islam.
"Kami senantiasa berkomitmen untuk mendeliver value yang lebih luas dan lebih besar kepada stakeholders di Tanah Air. Seiring kinerja perseroan yang terus tumbuh dan berkelanjutan, BSI akan terus meningkatkan peran dan kontribusinya untuk pertumbuhan ekonomi," kata Hery Gunardi.
Dia menegaskan Masjid BSI Bakauheni diharapkan dapat menjadi ikon wisata religi di Sumatera yang wajib dikunjungi bagi para wisatawan, sehingga pariwisata di Lampung akan semakin tumbuh dengan baik.
Selain itu, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri juga diharapkan dapat memfasilitasi lebih dari 2.000 jamaah yang ingin beribadah di Masjid BSI Bakauheni.
Baca juga: Masjid Raya Bakauheni mampu menampung sekitar 2.000 orang
Baca juga: Erick Thohir resmikan Masjid BSI di Bakauheni Lampung Selatan
Erick Thohir: Bakauheni Harbour City harus jadi ekosistem berkelanjutan
Kehadiran Masjid BSI ini menjadi bagian dari pembangunan Bakauheni Harbour City untuk community dan culture center.