Uniqlo penuhi kebutuhan fashion masyarakat Lampung

Bandarlampung (ANTARA) - Perusahaan ritel global asal Jepang, Uniqlo resmi membuka cabang pertamanya di Mal Boemi Kedaton (MBK) Kota Bandarlampung.

Hadir di lantai dasar (GF) Mal Boemi Kedaton, Uniqlo telah menyiapkan banyak promo eksklusif pada periode pembukaan toko pada 4 November 2022 nanti khususnya untuk warga Lampung dan sekitarnya agar semakin banyak yang bisa menikmati koleksi LifeWear favoritnya untuk mendukung aktivitas sehari-hari. 

Store Manager Uniqlo Mal Bumi Kedaton (MBK) Lampung, Vaishnavi, Selasa, mengatakan, hadirnya toko terbaru Uniqlo di Lampung setelah sekian lama tidak membuka toko di provinsi Sumatera sekaligus menjawab antusiasme masyarakat lampung akan fashion khususnya LifeWear yang cukup tinggi dan membuka kesempatan agar semakin dekat dengan para pelanggan setia Uniqlo. 

"Diantaranya koleksi kemeja dan blus, koleksi bawahan, pakaian olahraga lewat deretan Sport Utility Wear dan Proteksi Sinar UV yang mendukung aktivitas di luar ruangan, koleksi Loungewear dan Innerwear, koleksi jaket Fleece, koleksi UT dengan desain dari para kolaborator yang dibuat khusus untuk Uniqlo seperti Peanuts, UT 20th Archive, Museum of The World, Disney Mickey & Friends, University Logo," jelas Vaishnavi didampingi oleh Marketing Executive Uniqlo Indonesia, Darlyss Yabes Chrisma.

Ia menyebutkan, berbagai produk esensial yang menjadi koleksi wajib juga tersedia seperti Casual Essential & Dress, Smart Essential, Travel Essential, dan T-Shirt Essential serta koleksi AlRism yang selalu menjadi favorit pecinta LifeWear di Indonesia karena bahannya yang nyaman, sederhana namun sangat fungsional serta cocok digunakan untuk iklim tropis khususnya di Lampung. 

Uniqlo Mal Boemi Kedaton Lampung juga akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang selaras dengan pilar sustainability   yang diusung Uniqlo yakni People, Planet dan Society, diantaranya ruang ganti khusus untuk penyandang disabilitas agar memudahkan mereka mendapatkan koleksi LifeWear favoritnya serta sensor lampu di ruangan staff (back room) yang hanya akan menyala jika terdapat orang di ruangan tersebut, sebagai salah satu upaya penghematan penggunaan listrik.