Bandarlampung (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung mendesak percepatan penerapan reforma agraria di daerah itu untuk meminimalkan terjadinya konflik pertanahan.
"Di Lampung masih menyisakan persoalan yang terkait dengan konflik pertanahan," ujar Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay belum lama ini.
Sehubungan itu, ia mengatakan, perlu dilakukan percepatan implementasi reforma agraria di Lampung.
"Ini harus dicari solusi agar dampak sosial, ekonomi, politik ini tidak terjadi. Jangan sampai akibat konflik pertanahan investasi terganggu sehingga ekonomi kita yang mau bertumbuh ini terhambat," tambahnya.
Dia mengatakan, percepatan reforma agraria dapat menjadi langkah yang mempercepat pembangunan di daerahnya.
"Penataan persoalan pertanahan seperti adanya pembebasan lahan, konflik antara masyarakat dengan proteksi lahan hutan lindung, atau perusahaan dengan masyarakat, harus diselesaikan satu per satu. Sebab ini mempengaruhi pembangunan daerah," ucap dia.
Ia mengharapkan bila terjadi persoalan terkait pertanahan maka aparatur penegak hukum dan institusi terkait dapat mengedepankan pendekatan yang humanis.
"Harapannya di masa depan aparat penegak hukum dan institusi lainnya bisa mengedepankan pendekatan yang humanis. Dengan mengedukasi, mengedepankan mediasi sebagai resolusi konflik," kata dia lagi.
Berita Terkait
AHY, tokoh muda yang ditugaskan jabat Menteri ATR
Rabu, 21 Februari 2024 13:31 Wib
Kapolri diminta evaluasi Polda Riau terkait penanganan konflik agraria
Selasa, 11 Juli 2023 4:52 Wib
Lampung targetkan redistribusi reforma agraria capai 6.859 bidang tanah
Senin, 13 Maret 2023 20:25 Wib
DPRD Lampung desak percepatan reforma agraria untuk tekan konflik pertanahan
Kamis, 28 Juli 2022 12:48 Wib
Menteri ATR pastikan ekonomi masyarakat berjalan saat tangani konflik agraria
Senin, 20 Juni 2022 14:05 Wib
Menteri Hadi Tjahjanto diharapkan tuntaskan kebijakan reforma agraria
Rabu, 15 Juni 2022 19:58 Wib
Di Kepri, hak agraria warga pesisir belum terpenuhi semuanya
Jumat, 10 Juni 2022 10:35 Wib
34 juta sertifikat tanah diterbitkan dalam lima tahun terakhir
Selasa, 7 Juni 2022 15:02 Wib