67 persen wilayah Sumsel sangat rawan karhutla

id karhutla ,sumsel,karhutla sumsel,gambut sumsel,lahan gambut,perkebunan,bpbd,dinas kehutanan,kehutanan

67 persen wilayah Sumsel sangat rawan karhutla

Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin berusaha memadamkan Kebakaran Lahan di Desa Sukarame, Pemulutan Barat, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (28/6/2022). ANTARA/Nova Wahyudi

Palembang (ANTARA) - Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan mencatat hingga kini ada 67 persen wilayah itu masih masuk kategori kerawanan tinggi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari total luas daerah tersebut yang mencapai 91 ribu kilometer persegi.

Kepala Bidang Perlindungan Konservasi SDM Ekosistem Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Safrul Yunardy di Palembang,  Rabu mengatakan salah satu penyebab utamanya karena Sumsel memiliki setidaknya 1 juta hektare areal gambut.

“Gambut sangat berbeda, jika terbakar maka sangat sulit dipadamkan. Itulah yang menyebabkan Sumsel masuk kategori provinsi rawan karhutla di Tanah Air,” kata dia.

Mengamati kejadian karhutla dari 2015 hingga 2021 maka terdapat enam kabupaten di Sumsel yang selalu mengalami karhutla dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir menempati peringkat teratas, jika merujuk pada luasan areal terbakar dan jumlah hotspot (titik panas).

Sementara empat kabupaten lainnya yakni Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Musi Rawas dan Muaraenim.

Kejadian karhutla di enam kabupaten/kota ini umumnya mulai terjadi di Mei lalu mengalami puncak pada Oktober.

Atas dasar ini, Satgas Karhutla sudah disiagakan sebelum Mei sebagai langkah antisipasi dan mitigasi.

“Belajar dari pengalaman yang sudah-sudah, Sumsel sudah mengetahui kapan saat yang menjadi prioritas dalam penanganan karhutla,” kata dia.