Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan jajaran pemerintahan untuk fokus meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dengan mengarahkan belanja barang dan jasa pada pembelian produk dalam negeri.
Hal itu disampaikan Presiden dalam arahannya pada acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
"Sudah dua kali saya sampaikan. Bekerja fokus untuk peningkatan TKDN. Artinya belanja barang modal dan jasa harus diarahkan kepada pembelian produk-produk dalam negeri," jelas Presiden.
Baca juga: Jokowi tegaskan dukungan anggaran untuk Pemilu 2024
Presiden mengingatkan potensi belanja barang modal dan jasa di pusat ada senilai Rp526 triliun dan di daerah senilai Rp535 triliun.
"Artinya total sudah Rp1.062 triliun, plus BUMN Rp420 triliun. Ini angka yang besar sekali," ujarnya.
Presiden meminta besarnya potensi itu tidak dibelanjakan untuk barang-barang impor agar produksi dalam negeri berkembang atau meningkat.
Baca juga: Jokowi meminta perencanaan belanja tepat agar defisit di bawah 3 persen
Menurutnya, semua pembelian harus diarahkan kepada produk-produk dalam negeri dan pada saat bersamaan menyiapkan kapasitas produksi nasional.
Kepala Negara meminta jajaran pemerintahan membuat kebijakan yang berpihak pada kebijakan substitusi impor yang memproduksi kebutuhan dalam negeri.
"Misalnya tanam jagung. Jagung di mana pun akan tumbuh, kenapa masih impor. Kedelai kita juga masih impor, padahal banyak daerah yang sesuai untuk penanaman kedelai," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden meminta jajaran pemerintahan memberikan pendampingan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) agar UMKM naik kelas dengan memenuhi standar global.
Baca juga: Jokowi tekankan miliki "sense of crisis" saat buka Musrenbangnas
Baca juga: Jokowi perintahkan tingkatkan produktivitas sektor pangan dan energi