G20 Empower dorong penciptaan lingkungan kerja yang aman bagi perempuan

id Lenny N. Rosalin, Ida Fauziyah,lingkungan kerja aman bagi perempuan

G20 Empower dorong penciptaan lingkungan kerja yang aman bagi perempuan

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N. Rosalin. (ANTARA/ HO-Kemen PPPA)

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N. Rosalin mengatakan G20 Empower mendorong percepatan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi perempuan.

"Diskusi pada pertemuan kali ini harus menemukan solusi praktis dan implementatif untuk bagaimana kita membangun situasi dan kondisi kerja yang mendukung perempuan. Hal ini penting agar isu ini bisa masuk pada dokumen keluaran G20 Summit, dapat diadopsi oleh seluruh negara peserta dan yang paling penting dapat diaplikasikan di perusahaan dan industri," kata dia melalui siaran pers Side Event G20 di Jakarta, Rabu.

Hal ini penting mengingat kekerasan terjadi secara masif di tempat kerja selama masa pandemi, baik kepada perempuan yang bekerja luring maupun daring.

Pelaku kekerasan bisa berasal dari konsumen dan pengguna jasa yang merasa tidak nyaman akibat layanan yang terganggu akibat pandemi.

"Kekerasan juga marak dilakukan oleh atasan dan rekan kerja," ujar Lenny.

Secara umum, kekerasan tercatat meningkat berkali lipat pada masa pandemi COVID-19.

Ia mengutip data global yang menunjukkan bahwa kasus kekerasan telah bertambah 31 juta kasus pada enam bulan pertama pandemi dan semakin bertambah sampai pada angka 15 juta kasus setiap tiga bulan selanjutnya.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan acara side event tersebut merupakan momentum yang tepat untuk berdiskusi, berbagi dan memberikan masukan dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan lebih baik bagi perempuan, khususnya di masa pandemi dan disrupsi digital yang membuat perempuan berisiko lebih tinggi terhadap upah rendah dari pekerjaan di sektor informal dengan bentuk pekerjaan non-standar yang berisiko dan tidak aman.

Untuk itu pemerintah Indonesia terus mendorong G20 untuk meningkatkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan di seluruh dunia melalui berbagai intervensi progresif untuk menurunkan kesenjangan partisipasi perempuan di dunia kerja.

"Indonesia percaya dengan memajukan kesetaraan gender akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, khususnya untuk perkembangan perekonomian G20," kata dia.