London (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Senin (7/3), menyatakan menolak seruan agar Inggris mempermudah pemberian visa bagi para pengungsi Ukraina yang pergi menghindari perang.
Johnson mengatakan Inggris adalah negara yang murah hati tapi tetap perlu mengawasi siapa-siapa saja yang datang di negaranya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan ada lebih dari 1,5 juta orang yang sudah meninggalkan Ukraina sejak Rusia membombardir negara tetangganya itu.
Menurut PBB, ratusan ribu orang membanjiri Polandia, Romania, Slovakia, dan negara-negara lainnya.
Inggris dikritik tidak berbuat cukup banyak dan jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangganya di Eropa dalam menangani krisis kemanusiaan terbesar di benua itu sejak Perang Dunia Dunia.
Terhadap kritik tersebut, Johnson mengatakan, "Kami adalah negara yang sangat, sangat murah hati. Tapi yang kami inginkan adalah pengendalian dan kami ingin bisa melakukan pemeriksaan," katanya kepada para wartawan.
"Menurut saya, sikap itu masuk akal dengan melihat apa yang sedang berlangsung di Ukraina untuk memastikan bahwa kami punya kemampuan dasar untuk memeriksa siapa aja yang datang."
Pemerintah Inggris telah dihujani kecaman oleh kalangan lembaga amal, parlemen oposisi, serta Prancis karena bersikeras bahwa pengungsi harus punya visa.
Karena sikap tersebut, sejumlah pengungsi Ukraina terjebak di Kota Calais, Prancis, dan tidak bisa masuk ke Inggris.
Uni Eropa, sementara itu, sudah sepakat untuk mengeluarkan izin tinggal sementara bagi para warga Ukraina yang pergi menyelamatkan diri dari invasi.
Uni Eropa juga sepakat memberi para pengungsi kesempatan mendapatkan pekerjaan, fasilitas kesejahteraan sosial, dan perumahan untuk selama tiga tahun.
Inggris sendiri sudah mengumumkan skema visa bagi pengungsi yang sudah punya keluarga atau penanggung jawab di negara itu.
Menurut laporan media pada akhir pekan, Inggris sejauh ini baru mengeluarkan sekitar 50 visa bagi warga Ukraina. Jumlah itu dibantah Johnson.
Kementerian dalam negeri Inggris kemudian mengatakan bahwa sudah 300 visa diterbitkan di bawah skema tersebut.
Kemendagri juga mengatakan pihaknya menambah petugas untuk memenuhi peningkatan jumlah jadwal permohonan visa.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Imigrasi berhasil cegat dua WN Bangladesh gunakan visa palsu
Selasa, 28 Maret 2023 18:51 Wib
Rafael Nadal senang Djokovic peroleh visa Australian Open
Jumat, 18 November 2022 5:45 Wib
Australia pastikan visa untuk Djokovic
Kamis, 17 November 2022 9:02 Wib
Terkendala visa, Aldila Sutjiadi batal ikuti Argentina Open
Selasa, 15 November 2022 6:03 Wib
Paspor terbitan terbaru disertai kolom tanda tangan
Kamis, 13 Oktober 2022 9:02 Wib
Rusia memperketat visa bagi warga "negara-negara tak bersahabat"
Selasa, 5 April 2022 5:25 Wib
Rusia kembali buka layanan pembuatan visa bagi pengunjung asal Indonesia
Rabu, 23 Maret 2022 19:10 Wib
Imigrasi terbitkan aturan visa kunjungan khusus wisata bagi 23 negara
Minggu, 6 Maret 2022 21:23 Wib