Jakarta (ANTARA) - Formula 1 tidak akan lagi menyediakan waktu untuk para pebalap berlutut menjelang balapan saat olahraga balap paling bergengsi itu mencari aksi lebih konkret untuk memerangi rasisme, kata CEO Stefano Domenicali kepada Sky Sports, Selasa.
F1 meluncurkan platform "We Race As One" untuk mempromosikan kesetaraan pada 2020, salah satunya dengan mengadakan seremoni kecil sebelum lomba di mana para pebalap berbaris di grid untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap inisiatif itu dengan gestur pilihan mereka.
"Saya rasa ini saatnya untuk beralih dari hanya sebuah gestur yang menghargai sesuatu yang sangat penting menjadi suatu rencana," kata Domenicali.
"Saya rasa gestur telah menjadi bahasa tubuh yang penting karena kami ingin selalu menghargai setiap orang. Tapi ini saatnya untuk maju ke depan dan melakukan aksi yang lain."
Sejumlah pebalap memilih untuk berlutut, salah satu paling kentara adalah juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton yang sangat vokal menyuarakan isu-isu hak asasi manusia, kesetaraan ras dan lingkungan.
Sementara yang lain tetap memilih berdiri mengenakan kaus yang bertuliskan pesan dukungan untuk berbagai isu di seremoni yang disiarkan pralomba.
Brand "We Race As One" masih akan disiarkan sebelum lomba pada musim ini, demikian kata juru bicara F1 kepada Reuters.
Sedangkan wawancara Domenicali kepada Sky Sports bertepatan dengan pengumuman perpanjangan program beasiswa engineering dari F1 untuk kelompok-kelompok kurang terwakili hingga 2025.
Program yang diluncurkan tahun lalu itu telah mengirim 10 siswa belajar berbagai ilmu tekni di sejumlah universitas di Inggris Raya dan Italia.
Domenicali mengaku optimistis Hamilton akan lanjut balapan, setelah sang pebalap Inggris mengakhiri kebungkamannya yang nyaris dua bulan lamanya menyusul hasil kontroversial Grand Prix Abu Dhabi di mana ia kalah dalam perebutan gelar juara dunia melawan Max Verstappen.
Hamilton kembali tampil ke publik dengan mengunggah foto di media sosial pada Jumat.
"Saya melihat foto terakhir itu dan terlihat cahaya positif di wajah dan gesturnya," kata Domenicali.
"Saya rasa itu penting karena Lewis adalah aset yang luar biasa bukan hanya untuk olahraga ini tapi untuk dunia.
"Lewis memiliki kesempatan di depan matanya menjadi juara dunia delapan kali. Saya rasa baterainya akan terisi penuh untuk awal musim ini," kata Domenicali.
Formula 1 musim ini akan dimulai 20 Maret di Bahrain.
Berita Terkait
BNI dukung konser "The Gods We Can Touch Asia Tour 2023"
Senin, 27 Februari 2023 12:40 Wib
Penyintas banjir di Pakistan, dapat layanan kesehatan gratis Dompet Dhuafa dan We Care Foundation
Selasa, 18 Oktober 2022 7:10 Wib
Banjir ekstrem di Pakistan, DMC Dompet Dhuafa-We Care Foundation distribusikan ratusan paket sembako
Sabtu, 24 September 2022 6:05 Wib
Sehun EXO akan bintangi drama remaja romansa "All That We Loved"
Kamis, 28 Juli 2022 10:50 Wib
Ini dia fakta Choi Hee Seo dan Kim Joo Hun di drama Korea terbaru
Sabtu, 6 November 2021 7:54 Wib
Perpaduan antara batik dan hanbok akan tampil di K-Festival 2021
Jumat, 1 Oktober 2021 19:56 Wib
"We Love Bali" resmi diluncurkan Menparekraf
Kamis, 15 Oktober 2020 5:41 Wib
Kemenparekraf dorong terus promosikan wisata alam di Nusa Penida Bali
Minggu, 11 Oktober 2020 6:04 Wib