Kupang (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Wury Ma'ruf Amin mengatakan potensi karya kain tenun yang dihasilkan masyarakat Nusa Tenggara Timur harus dimaksimalkan untuk mendorong kemajuan perekonomian di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Adanya beragam motif tenun dari setiap kabupaten/kota di NTT tentunya menjadi potensi yang harus dimaksimalkan khususnya menunjang NTT sebagai salah satu destinasi wisata baik lokal maupun internasional," katanya dalam acara bertema "Peresmian Pembukaan Program PKW Tekun Tenun Indonesia" di Kupang, Minggu.
Ia mengatakan kain tenun merupakan salah satu komoditi yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat di NTT.
Saat ini, kata dia produk kain tenun juga telah dikembangkan untuk menghasilkan berbagai produk lain seperti tas, dompet, dan sebagainya yang bernilai jual lebih tinggi.
Lebih lanjut isteri Wakil Presiden Ma'rif Amin itu mengatakan kain tenun juga merupakan warisan budaya Indonesia yang tidak hanya untuk dilestarikan namun juga dipromosikan agar semakin dikenal masyarakat lokal maupun global
"Generasi muda harus terus didorong untuk mencintai dan bangga terhadap produk tenun yang dimiliki," katanya.
Wury Ma'ruf Amin mengatakan Dekranas sebagai mitra pemerintah terus berperan serta dalam menggerakkan sektor perekonomian masyarakat di sektor kerajinan, apalagi di tengah situasi pandemi COVID-19 yang telah melemahkan berbagai sendi kehidupan masyarakat.
Oleh sebab itu ia mengapresiasi sinergi yang tercipta bersama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) serta Dekranas Daerah NTT untuk menghadirkan Program Pendidikan Kecakapan (PKW) yang menyasar 1.000 anak muda putus sekolah di NTT.
"Program ini tentu diharapkan menciptakan wirausaha-wirausaha muda yang mampu menciptakan lapangan kerja di bidang tenun," katanya.
Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek Suharti, serta para pengurus Dekranas yang juga merupakan isteri pejabat tinggi negara di antaranya Tri Tito Karnavian, Nanny Hadi Tjahyanto, Endang Budi Karya, Franka Nadiem Makarim, serta Ketua Dekranasda NTT Julie S. Laiskodat beserta jajaran.
Uplaoder : Angga Pramana