Kain tenun Sidan akan mewakili Indonesia di UNESCO Award
Tanpa dukungan semua pihak, tentunya kita tidak bisa berdaya saing dan itu kita buktikan, kain tenun Sidan akan mewakili Indonesia di tingkat Internasional, ucap Angeline
Kapuas Hulu (ANTARA) - Setelah meraih juara I kategori tekstil dan penghargaan Best of the Best pada Inacraft Award Tahun 2022, kain tenun Sidan yang berasal dari daerah perbatasan RI-Malaysia wilayah Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat kini dipersiapkan untuk mewakili Indonesia pada UNESCO Award di tingkat internasional.
"Ini kabar gembira untuk kita semua, kain tenun Sidan akan mewakili Indonesia untuk diperlombakan di UNESCO Award," kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kapuas Hulu Angeline Fremalco, saat ramah tamah dengan pengrajin Tenun Sidan, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Angeline, penghargaan Best of the Best pada Inacraft Award Tahun 2022, di Jakarta belum lama ini, merupakan suatu prestasi luar biasa, yang bisa mengharumkan nama daerah serta menggali potensi kerajinan di Kapuas Hulu.
Apalagi, menurut dia, kain tenun Sidan Kapuas Hulu akan kembali diperlombakan di tingkat internasional dalam UNESCO Award , suatu prestasi dan kebanggaan bagi seluruh masyarakat Kapuas Hulu.
Dikatakan Angeline, prestasi tersebut tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan perhatian kepada para pengrajin di Kapuas Hulu.
"Tanpa dukungan semua pihak, tentunya kita tidak bisa berdaya saing dan itu kita buktikan, kain tenun Sidan akan mewakili Indonesia di tingkat Internasional," ucap Angeline.
Diceritakan Angeline, kain tenun Sidan bisa mendapatkan penghargaan pada Inacraft Award karena memang menarik dan menggunakan bahan alami.
"Kian Tenun Sidan memiliki ciri khas, memiliki daya tarik dan memang terbuat dari bahan alami dari tumbuh-tumbuhan yang ada di pulau Kalimantan khususnya di Kabupaten Kapuas Hulu," tuturnya.
Dia juga mengatakan Kapuas Hulu kaya dengan berbagai potensi kerajinan, bukan hanya kain tenun Sidan, masih banyak kerajinan lainnya yang juga tidak kalah menariknya.
"Untuk para pengrajin, jangan pernah berputus asa, teruslah berkreasi kembangkan diri dan berinovasi," pinta Angeline.
Dalam kesempatan tersebut, Angeline sebagai Ketua Dekranasda Kapuas Hulu juga memberikan penghargaan atau reward kepada kelompok pengrajin Tenun Sidan "Bunga Ngerembai" yang telah meraih penghargaan Best of the Best pada Inacraft Award Tahun 2022.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan Pemerintah daerah dan Dekranasda Kapuas Hulu sangat mengapresiasi dan berbangga dengan apa yang telah dilakukan oleh pengrajin di Kabupaten Kapuas Hulu.
Menurut dia, kain tenun Sidan bisa mendapatkan juara I kategori tekstil dan Kabupaten Kapuas Hulu mendapatkan penghargaan Best of the Best bukanlah suatu hal yang mudah, tentu itu berkat perjuangan para pengrajin dengan menampilkan hasil karya yang sangat membanggakan.
"Predikat yang luar biasa yang kita terima dan tentunya hal ini tidak lah mudah untuk kita sandang, karena dengan predikat ini Kapuas Hulu kedepannya harus siap membuat terobosan dan inovasi baru dalam bidang kerajinan," kata Fransiskus.
Dia meminta agar ke depannya, para penenun lebih mempersiapkan diri, tetap menjaga kualitas serta menyediakan stok kain tenun, karena semakin banyaknya permintaan.
Fransiskus pun menyampaikan Pemerintah daerah memberikan dukungan tidak hanya sebatas mendukung dari segi anggaran saja, tetapi akan membantu mencari pangsa pasar.
"Langkah sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan mencintai produk lokal, menggunakan hasil kerajinan tersebut, selain itu saya sudah bertemu dengan pihak Alfamart dan Indomaret agar hasil kerajinan produk lokal bisa masuk di toko mereka," kata dia.
"Ini kabar gembira untuk kita semua, kain tenun Sidan akan mewakili Indonesia untuk diperlombakan di UNESCO Award," kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kapuas Hulu Angeline Fremalco, saat ramah tamah dengan pengrajin Tenun Sidan, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Angeline, penghargaan Best of the Best pada Inacraft Award Tahun 2022, di Jakarta belum lama ini, merupakan suatu prestasi luar biasa, yang bisa mengharumkan nama daerah serta menggali potensi kerajinan di Kapuas Hulu.
Apalagi, menurut dia, kain tenun Sidan Kapuas Hulu akan kembali diperlombakan di tingkat internasional dalam UNESCO Award , suatu prestasi dan kebanggaan bagi seluruh masyarakat Kapuas Hulu.
Dikatakan Angeline, prestasi tersebut tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan perhatian kepada para pengrajin di Kapuas Hulu.
"Tanpa dukungan semua pihak, tentunya kita tidak bisa berdaya saing dan itu kita buktikan, kain tenun Sidan akan mewakili Indonesia di tingkat Internasional," ucap Angeline.
Diceritakan Angeline, kain tenun Sidan bisa mendapatkan penghargaan pada Inacraft Award karena memang menarik dan menggunakan bahan alami.
"Kian Tenun Sidan memiliki ciri khas, memiliki daya tarik dan memang terbuat dari bahan alami dari tumbuh-tumbuhan yang ada di pulau Kalimantan khususnya di Kabupaten Kapuas Hulu," tuturnya.
Dia juga mengatakan Kapuas Hulu kaya dengan berbagai potensi kerajinan, bukan hanya kain tenun Sidan, masih banyak kerajinan lainnya yang juga tidak kalah menariknya.
"Untuk para pengrajin, jangan pernah berputus asa, teruslah berkreasi kembangkan diri dan berinovasi," pinta Angeline.
Dalam kesempatan tersebut, Angeline sebagai Ketua Dekranasda Kapuas Hulu juga memberikan penghargaan atau reward kepada kelompok pengrajin Tenun Sidan "Bunga Ngerembai" yang telah meraih penghargaan Best of the Best pada Inacraft Award Tahun 2022.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan Pemerintah daerah dan Dekranasda Kapuas Hulu sangat mengapresiasi dan berbangga dengan apa yang telah dilakukan oleh pengrajin di Kabupaten Kapuas Hulu.
Menurut dia, kain tenun Sidan bisa mendapatkan juara I kategori tekstil dan Kabupaten Kapuas Hulu mendapatkan penghargaan Best of the Best bukanlah suatu hal yang mudah, tentu itu berkat perjuangan para pengrajin dengan menampilkan hasil karya yang sangat membanggakan.
"Predikat yang luar biasa yang kita terima dan tentunya hal ini tidak lah mudah untuk kita sandang, karena dengan predikat ini Kapuas Hulu kedepannya harus siap membuat terobosan dan inovasi baru dalam bidang kerajinan," kata Fransiskus.
Dia meminta agar ke depannya, para penenun lebih mempersiapkan diri, tetap menjaga kualitas serta menyediakan stok kain tenun, karena semakin banyaknya permintaan.
Fransiskus pun menyampaikan Pemerintah daerah memberikan dukungan tidak hanya sebatas mendukung dari segi anggaran saja, tetapi akan membantu mencari pangsa pasar.
"Langkah sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan mencintai produk lokal, menggunakan hasil kerajinan tersebut, selain itu saya sudah bertemu dengan pihak Alfamart dan Indomaret agar hasil kerajinan produk lokal bisa masuk di toko mereka," kata dia.