Lampung Timur (ANTARA) - Sekretaris Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pemkab Lampung Timur Mashur Sampurna Jaya menegaskan bahwa destinasi wisata di Lampung Timur masih ditutup dan belum akan dibuka dalam waktu dekat ini kendati Hari Raya Idul Fitri 1442 H sudah lewat.
"Belum dibuka, mengacu Instruksi bupati tentang pembatasan kegiatan masyarakat, kalau status persebaran COVID-19 masih oranye, tempat wisata belum boleh dibuka," ujar Mashur saat dihubungi melalui telepon di Lampung Timur, Kamis.
Mashur menyatakan tempat wisata akan dibuka jika daerah berstatus zona kuning.
Baca juga: Lampung Timur percepat pembangunan destinasi wisata
"Lampung Timur saat ini masih zona oranye," katanya.
Pengelola destinasi wisata bahari Pantai Kerang Mas Midi saat dihubungi mengatakan Pantai Kerang Mas saat ini masih tutup.
Midi mengaku belum mengetahui pasti kapan objek wisata Pantai Kerang Mas dibuka kembali untuk wisatawan.
"Belum tahu kapan dibuka, kita menunggu instruksi bupati saja," jelasnya.
Baca juga: Lampung Tengah kembangkan Terbanggi Besar sebagai kampung wisata budaya
Midi mengatakan dampak dari tempat wisata tutup, pengelola dan karyawan Pantai Kerang Mas kehilangan pendapatannya.
Selama bulan Ramadhan 1442 H atau tahun 2021, semua objek wisata di Lampung Timur tutup total dan masih berlangsung sampai hari ini, termasuk Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang menutup area wisata konservasi tersebut menyusul pandemi COVID-19 sejak setahun lalu.
Humas Balai TNWK Sukatmoko belum lama ini mengatakan penutupan dilakukan sejak tahun lalu, dan masih berlangsung sampai dengan hari ini.
Menurutnya, alasan penutupan PLG karena khawatir menimbulkan kerumunan masyarakat sehingga dapat menimbulkan penularan virus corona atau COVID-19.
Baca juga: Dinkes Lampung: Vaksinasi pelajar dilakukan di tahapan selanjutnya
"Kalau dibuka, dikhawatirkan menimbulkan kerumunan dan bisa berpotensi penyebaran virus corona sehingga lebih baik kami tutup saja dulu, sampai nanti dibuka jika benar-benar sudah dinyatakan aman," ujar Sukatmoko.
Balai TNWK juga khawatir terjadi penularan virus terhadap satwa gajah jinak di PLG.
"Khawatirnya jika terjadi kerumunan, penularan kan tidak hanya kepada manusia tapi juga bisa kepada satwa gajah," jelasnya.