Badung (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi holding hotel Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN, yang me-rebranding pada tiga unit hotelnya sebagai upaya mempromosikan kearifan lokal dan keunikan yang ada di setiap daerah di Indonesia.
Ketiga unit hotel yang di-rebranding tersebut adalah Inaya Putri Bali menjadi Merusaka Nusa Dua, Grand Inna Padang menjadi Truntum Padang serta Inna Parapat menjadi Khas Parapat.
"Kami mengapresiasi langkah yang dilakukan holding hotel BUMN untuk melakukan transformasi di tengah pandemi. Momentum ini diharapkan mampu membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, baik di Bali maupun di seluruh Indonesia," ujar Menpareraf Sandiaga Uno dialam keterangannya di Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Kementerian BUMN telah membentuk holding BUMN hotel dalam dua program pengelolaan dan pengembangan holding hotel BUMN ke depan, yakni holding ownership yang dilaksanakan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero), PT Wijaya Karya Realty, dan holding operatorship untuk HIN yang kemudian diserahkan kepada Hotel Indonesia Group (HIG) selaku anak perusahaan.
Menurut Sandiaga Uno, saat ini memang merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pembenahan di sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk dalam industri perhotelan karena di tengah pandemi COVID-19 terdapat waktu untuk berpikir kembali.
"Ini bagian dari inovasi, adaptasi dan kolaborasi, teman-teman BUMN juga sepakat jika sektor parekraf menjadi lokomotif keluar dari pandemi ini. Terlebih dengan rebranding tiga hotel yang memiliki unsur kearifan lokal kami harapkan akan tercipta peluang dan lapangan kerja baru," katanya.
Ia menambahkan, kepemilikan dan pengelolaan hotel memang harus dipisahkan, seperti yang dilakukan holding hotel BUMN guna mempermudah kinerja.
Dengan program rebranding tersebut, Sandiaga Uno berharap akan lebih meningkatkan nilai hotel milik BUMN dan membangun citra positif kepada tamu, tentunya dengan harus diiringi inovasi baru yang disesuaikan dengan kondisi saat ini, baik dalam pelayanan, produk maupun SDM.
“Ke depan diharapkan kita dapat berkolaborasi bersama untuk memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia dengan melakukan aksi nyata untuk mendukung pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, pihaknya meluncurkan tiga brand dari program rebranding hotel sebelumnya, yang nantinya akan secara bertahap dimasukkan ke dalam holding hotel BUMN dan secara bertahap pada Tahun 2021 akan ada 29 hotel di bawah BUMN yang akan melakukan rebranding.
"Dalam tiga tahun ke depan kami akan rebranding 111 hotel, sehingga diharapkan ke depan seiring membaiknya pariwisata pascapandemi kita sudah akan memiliki banyak hotel baru yang bercita rasa Indonesia dan memberikan kebanggaan bagi brand lokal, serta mengusung kearifan lokal di daerah masing-masing," ujarnya.
Baca juga: Geliatkan lagi sektor pariwisata, 121.485 pekerja hotel dan restoran segera divaksinasi
Baca juga: Pilihan pelipur lara, pengalaman "staycation" di Bali & Lombok jelang akhir tahun