Sumbar siapkan tujuh orientasi kepariwisataan untuk majukan pariwisata yang sempat lesu akibat pandemi

id berita padang,berita sumbar,wisata

Sumbar siapkan tujuh orientasi kepariwisataan untuk majukan pariwisata yang sempat lesu akibat pandemi

Tangkapan layar kegiatan Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh FPP UNP secara virtual. ANTARA/Dokumen

Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan tujuh orientasi untuk memajukan pariwisata daerah yang sempat lesu akibat pandemi COVID-19.

"Ada tujuh orientasi kepariwisataan yang kami siapkan untuk masa yang akan datang, diharapkan orientasi ini dapat memajukan pariwisata daerah," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial saat menjadi narasumber Webinar Nasional di Padang, Rabu.

Webinar Nasional tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang dengan tema "Optimalisasi Peran Pentahelix Dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Sumbar,".

Ia memaparkan tujuh orientasi itu yang pertama adalah mengangkat Ombilin Coal Mining Heritage (OCMH) sebagai orientasi baru.

"Ini sudah diakui sebagai warisan dunia tahun 2019, kemudian diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan, sekarang giliran kepariwisataan untuk mengangkat OCMH beserta seluruh potensinya menjadi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW)," jelasnya.

Ia mengatakan ada banyak hal yang bisa dilakukan di sepanjang jalur kereta api Padang-Padang Pariaman-Kota Pariaman-Tanah Datar-Padang Panjang-Kabupaten Solok-Kota Solok-Kota Sawahlunto yang semuanya berkaitan dengan OCMH.

"Setiap pembenahan yang dilakukan terkait OCMH juga perlu dipertimbangkan soal masyarakat dan budayanya, tidak semata soal jalur," katanya.

Orientasi kedua adalah Geopark yang disiapkan sebagai destinasi premium yang menarik minat wisatawan secara khusus.

Saat ini Sumbar memiliki tiga geopark nasional dan empat yang sedang proses nasional di antaranya Maninjau, Ngarai Sianok, Lembah Harau, Talamau, dan lainnya.

Orientasi ketiga adalah wisata halal yang terus dimatangkan oleh pemerintah daerah terkait sejalan dengan regulasi yang sudah ada.

Orientasi keempat adalah pergelaran event budaya unik dengan mengangkat ikon-ikon khusus dari masing-masing kabupaten atau kota di Sumbar.

"Diharapkan hal ini menjadi pemikat wisatawan sehingga mereka lebih lama tinggal (length of stay) dan menghabiskan lebih banyak uang (spending money)," terangnya.

Kelima adalah menggiatkan Mice (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dengan menggandeng organisasi, lembaga, dan pihak lainnya.

Keenam adalah memfasilitasi destinasi wisata unggulan mulai dari kategori sudah berkembang, sedang berkembang, dan belum berkembang.

Untuk destinasi yang sudah berkembang fokus dukungan ke arah pemasaran, destinasi yang sedang berkembang akan diarahkan pada kelembagaan, dan destinasi belum berkembang akan difasilitasi secara fisik baik dari sarana maupun prasarana.

Ketujuh adalah meneruskan kegiatan sport tourism seperti Tour de Singkarak (TdS) dan Minang Geopark Run.

Sementaera itu Wakil Rektor IV UNP Yasri berharap ada kontribusi positif dalam pengembangan pariwisata nasional khususnya Sumbar karena pariwisata menyangkut segala bidang.

"Diharapkan kegiatan ini bisa memberikan kontribusi dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di Sumbar," katanya.

Selain Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial, Webinar yang diselenggarakan oleh UNP secara daring itu juga menghadirkan narasumber lain yaitu Akademisi dan Pendamping Masyarakat Professional Diana Simanjuntak, Direktur Hubungan Antar Lembaga Kemenparekraf K. Chandra Negara, dan Ketua GIPI Jhoni Mardianto.