Pariwisata Bali bangkit dengan penerapan prokes

id Pemkot Denpasar, penerapan protokol kesehatan,BPPD Denpasar

Pariwisata Bali bangkit dengan penerapan prokes

Ketua BPPD Kota Denpasar Ida bagus Sidharta Putra (ANTARA/I Komang Suparta/Ist/2020)

Denpasar (ANTARA) - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar, Provinsi Bali optimistis ke depannya pariwisata Pulau Dewata akan bangkit kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Kami optimistis sektor pariwisata akan kembali bangkit ke depannya. Namun dalam tatanan adaptasi baru akan lebih mengutamakan protokol kesehatan (prokes) dan strategi 3 T (tracing/penelusuran, testing/pengujian dan treatment/perawatan)," kata Ketua BPPD Kota Denpasar, Ida bagus Gede Sidharta Putra saat di konfirmasi di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan ada wacana dibukanya penerbangan internasional menjadi angin segar bagi geliat pariwisata di Bali. Namun demikian diperlukan sebuah upaya berkelanjutan dan terintegrasi untuk mendukung pulihnya pariwisata di Bali yang bermuara pada bergeraknya perekonomian tersebut.

"Saya mengingatkan kepada elemen pariwisata bahwa pentingnya konsistensi penerapan standar protokol kesehatan CHSE (Cleanliness/kebersihan), Health/kesehatan, Safety/keamanan), dan Environment/ramah lingkungan). Langkah ini sebuah upaya untuk meyakinkan wisatawan agar memilih Bali khususnya Denpasar sebagai salah satu tujuan utama wisata di Bali," ujarnya.

Sidharta Putra berharap langkah pemerintah untuk terus mengoptimalkan strategi 3T, dalam memerangi COVID-19 terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Strategi 3T sama sekali tidak membantu apabila warga masyarakat kurang mematuhi kaidah saat memasuki situasi adaptasi normal baru. Karena adaptasi kebiasaan baru memberikan penekanan pada tiga hal penting, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Karena itu, kata dia, pihaknya telah mendorong agar tes lanjutan (swab test) lebih masif untuk membantu mendukung data rencana membuka penerbangan internasional. Data yang memperkuat keamanan dari COVID-19 dapat diterima secara internasional.

Tentunya langkah tersebut diharapkan meyakinkan wisatawan datang kembali ke Bali, khususnya Kota Denpasar. Selain upaya untuk memastikan bahwa berwisata di Bali aman dari penularan COVID-19, upaya pembenahan dan penataan akomodasi pariwisata dan destinasi juga harus dioptimalkan. Hal ini lantaran langkah tersebut merupakan salah satu upaya dalam menjaga keberlanjutan kepariwisataan di Bali secara umum dan Kota Denpasar khususnya.

"Walau kondisi tidak mudah dari akibat pandemi COVID-19, perbaikan fasilitas penunjang pariwisata harus tetap dilakukan, sehingga ketika saat normal semuanya sudah siap dikunjungi wisatawan," katanya.