Bengkulu (ANTARA) - Seorang anggota polisi kehutanan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Slamet Riyanto (49) meninggal dunia, diduga akibat kelelahan dan serangan vertigo saat bertugas pengamanan kawasan hutan, sekaligus survei gajah liar dan memasang GPS collar atau pemantau gajah di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Bengkulu Utara pada Kamis (5/11).
“Almarhum bersama tim sudah masuk ke kawasan hutan sejak 1 November 2020 untuk survei gajah liar di Hutan Produksi Air Teramang,” kata Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Donald Hutasoit, di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan almarhum yang juga menjabat Kepala Resort Air Hitam KSDA Bengkulu tersebut tidak menunjukkan gejala sakit saat tim mulai melaksanakan tugas yang diamanahkan Kepala BKSDA Bengkulu melalui surat nomor : PT.2328/K.10/TU/PEG/10/2020 tanggal 27 Oktober 2020.
Setelah tiga hari di dalam kawasan hutan, pada 4 November, tim mendapat informasi bahwa terjadi konflik gajah liar di Dusun Trans Lapindo Kabupaten Mukomuko lalu tim bergerak menuju lokasi konflik gajah liar tersebut.
Dari hasil pengecekan tim, kata Donald, ditemukan jejak baru gajah liar lalu tim mengikuti jejak gajah liar tersebut menuju HP Air Rami sekaligus melakukan pembiusan dan rencana pemasangan GPS collar.
“Dalam perjalanan itulah almarhum mengeluh vertigo dan kecapekan padahal sebelumnya tidak pernah mengeluh sakit dan tidak ada gejala klinis sakit,” katanya.
Saat beristirahat tersebut almarhum tiba-tiba muntah dan berbaring lalu anggota tim lainnya memberikan pertolongan pertama namun sekira pukul 12.30 WIB ayah satu ini itu diindikasikan telah meninggal dunia.
Kemudian, atas kejadian itu seluruh kegiatan dihentikan dan tim fokus mengevakuasi almarhum ke puskesmas pembantu (pustu) terdekat di Desa Gajah Makmur untuk memastikan kondisinya, namun dari bidan setempat diketahui almarhum telah meninggal dunia.
“Selanjutnya jenazah almarhum dibawa ke Puskesmas Putri Hijau untuk divisum setelah itu dibawa ke rumah duka di Desa Air Muring Kecamatan Putri Hijau dan sudah dimakamkan Jumat pagi tadi,” katanya.
Slamet Riyanto lahir di Sleman, Jawa Tengah pada 25 Oktober 2020. Almarhum mulai bergabung sebagai honor polisi kehutanan pada 1994 lalu menjadi CPNS pada 1997, kemudian diangkat menjadi PNS pada 1998.
Pangkat terakhir almarhum Golongan III/B dan atas jasanya yang meninggal saat bertugas almarhum dianugerahi pangkat anumerta dengan golongan III/C, demikian Donald Hutasoit.
Berita Terkait
Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah digeledah polisi terkait korupsi
Rabu, 24 April 2024 16:04 Wib
Polisi akan tertibkan penjual BBM subsidi eceran di Bengkulu
Jumat, 19 April 2024 16:05 Wib
HK: Pendapatan Tol Bengkulu-Taba Pananjung Rp1 miliar per bulan
Kamis, 18 April 2024 14:26 Wib
Harga sejumlah bahan pangan turun di Bengkulu usai Lebaran
Kamis, 18 April 2024 14:22 Wib
BPBD Lebong Bengkulu minta warga waspadai banjir susulan
Selasa, 16 April 2024 22:18 Wib
Harga murah, nelayan Mukomuko Bengkulu biarkan ikan slengek berserakan di pantai
Senin, 8 April 2024 19:50 Wib
Polisi mengejar begal di Jalan Lintas Bengkulu-Sumbar
Kamis, 4 April 2024 10:37 Wib
KemenPPPA: Jangan sebarluaskan foto video hubungan sedarah di Bengkulu
Rabu, 3 April 2024 20:28 Wib