Bandarlampung (ANTARA) -
Lesty mengatakan, P2TP2A merupakan lembaga perlindungan anak dan perempuan yang seharusnya memberikan perlindungan kepada anak dan perempuan yang mengalami kekerasan.
Menurutnya, tindakan tak bermoral DA tak sekadar merusak masa depan anak atau menimbulkan trauma terhadap korban yang seharusnya dilindungi. Tetapi, dapat merusak kredibilitas lembaga perlindungan anak.
"Kan berbahaya kalau sampai lembaga perlindungan anak tidak lagi dipercaya masyarakat. Padahal lembaga itu sangat dibutuhkan untuk membantu anak yang menjadi korban kekerasan," katanya.
Baca juga: Menteri PPPA minta pelaku perkosaan di P2TP2A Lamtim dipecat
Karena itu, dia meminta penegak hukum bertindak tegas dan cepat serta memberikan hukum maksimal agar menjadi pelajaran bagi pihak lain, terutama yang terkait dengan P2TP2A.
"Yang tidak kalah penting, hukuman maksimal itu diharapkan bisa memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perlindungan anak," katanya lagi.
Selain hukuman berat terhadap pelaku, Lesty juga meminta pemerintah provinsi dan kabupaten kota di Lampung agar lebih selektif menempatkan pejabat atau petugas pendamping P2TP2A.
"Petugas harus memiliki integritas tinggi dan dedikasi yang baik," tambahnya.
Baca juga: Aktivis desak hukuman berat atas kasus pelecehan seksual oleh petugas P2TP2A
Baca juga: KPAI kecam kasus pemerkosaan anak oleh pelaku di P2TP2A Lampung Timur
Berita Terkait
Jelang lawan Valencia, Ancelotti ungkit pelecehan rasial ke Vinicius
Sabtu, 2 Maret 2024 5:16 Wib
Rektor UP dinonaktifkan terkait kasus pelecehan seksual
Selasa, 27 Februari 2024 14:52 Wib
Satu pemain Jepang tinggalkan Piala Asia akibat dugaan pelecehan seksual
Jumat, 2 Februari 2024 5:37 Wib
Udinese dihukum mainkan satu pertandingan tanpa penonton
Rabu, 24 Januari 2024 7:47 Wib
Diwarnai pelecehan rasial, AC Milan menang 3-2 atas Udinese
Minggu, 21 Januari 2024 5:53 Wib
Polisi tangkap ayah yang memperkosa anak tiri di Pesanggrahan
Jumat, 5 Januari 2024 17:15 Wib
Polisi sebut 17 bocah jadi korban dugaan pelecehan guru mengaji di Semarang, Jawa Tengah
Senin, 20 November 2023 14:58 Wib
Ucapkan yel-yel rasis, penggemar Fiorentina dihukum pengosongan tribun
Rabu, 8 November 2023 5:33 Wib