Pemprov Lampung identifikasi lahan bero untuk perluasan tanam padi

id Lahan bero lampung, ekstensifikasi lahan pertanian, pertanian lampung, Lampung

Pemprov Lampung identifikasi lahan bero untuk perluasan tanam padi

Ilustrasi- Lahan pertanian yang ada di Kabupaten Pringsewu Lampung. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Persiapan dalam upaya peningkatan produksi padi sudah dilakukan seperti melakukan ekstensifikasi dan perluasan lahan tanam

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tengah melakukan identifikasi lahan bero atau lahan yang tidak ditanami selama beberapa waktu untuk mendukung upaya perluasan tanam padi di provinsi tersebut.

"Sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan di Provinsi Lampung, sudah dilakukan langkah peningkatan hasil pertanian dengan memperluas lahan pertanian ke wilayah yang belum dimanfaatkan atau melakukan ekstensifikasi," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan identifikasi lahan bero tersebut khususnya dilakukan untuk lahan yang sekiranya memiliki potensi sumber daya air agar dapat ditanami kembali oleh padi.

"Persiapan dalam upaya peningkatan produksi padi sudah dilakukan seperti melakukan ekstensifikasi dan perluasan lahan tanam. Saat ini kami sedang mengidentifikasi lokasi-lokasi lahan bero yang punya potensi air, yang bisa dilakukan tanam padi dalam waktu dekat ini," ucap dia.

Sedangkan untuk lahan bero yang tidak terdapat sumber air, maka akan dilakukan proses pemasangan irigasi pompa agar lahan tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

"Lahan bero yang tidak ada air tapi potensial ditanami bisa dilakukan pengairan dengan irigasi perpompaan. Jadi kalau ada sungai terdekat yang mengalir terus sepanjang tahun bisa airnya bisa ditarik dengan pompa, untuk irigasi perpompaan," katanya.

Menurut dia, selain melakukan ekstensifikasi lahan pertanian, pemerintah daerah juga akan membenahi irigasi dengan melakukan pengangkatan sedimentasi untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian melalui penyediaan sumber daya air yang mencukupi.

"Nanti petani tidak perlu lagi bergantian mendapatkan air. Biasanya saat musim tanam sudah tiba, air belum ada, ini yang dikeluhkan petani. Kami sudah mengirimkan permohonan dilakukan perbaikan saluran irigasi," tambahnya.

Ia melanjutkan pada 2025 ini juga akan dilakukan optimalisasi terhadap lahan rawa, yang sudah menjadi lahan pertanian pada 2024 lalu seluas 28 ribu hektare, untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan.

Baca juga: Pemprov Lampung segera kembangkan area pembibitan bawang merah lokal

Baca juga: Pemprov Lampung bina produsen benih padi jaga kualitas

Baca juga: Lampung perlu tambahan penyuluh untuk maksimalkan sektor pertanian