Walhi imbau masyarakat pilah limbah masker, cegah pencemaran

id Corona, limbah masker,pakai masker

Walhi imbau masyarakat pilah limbah masker, cegah pencemaran

Ilustrasi- Penggunaan masker oleh masyarakat di tengah pandemi COVID-19, di Bandarlampung, Rabu (15/4/2020). (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Masyarakat perlu memilah limbah masker sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sebelum dibuang

Bandar Lampung (ANTARA) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Daerah Lampung mengimbau masyarakat memilah limbah masker bekas pakai di tengah pandemi COVID-19, untuk mencegah pencemaran lingkungan.

"Limbah masker saat ini bisa dikategorikan menjadi dua, limbah masker medis yang digunakan di fasilitas kesehatan dan limbah masker rumah tangga, namun semua berpotensi meningkat jumlahnya di tengah pandemi COVID-19," ujar Direktur Eksekutif Walhi Lampung Irfan Tri Musri, saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi bertambahnya limbah serta bercampurnya limbah masker dengan limbah rumah tangga, masyarakat diharapkan dapat memilah limbah masker secara mandiri di rumah.

"Saat ini setelah pemberlakuan penggunaan masker, banyak masyarakat yang menggunakan masker, sehingga masyarakat perlu memilah limbah masker sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sebelum dibuang," katanya pula.
Baca juga: Mengeringkan masker kain tak cukup hanya dengan sinar matahari

Menurutnya, pemilahan limbah masker menjadi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dilakukan untuk mengantisipasi risiko penyalahgunaan limbah masker.

"Kita saat ini tidak bisa membedakan penggunaan masker oleh masyarakat dengan kondisi kesehatan baik atau pun yang tidak, sehingga perlu melakukan pemilahan limbah masker secara mandiri," ujarnya lagi.

Dia menjelaskan, selain melakukan pemilahan limbah masker menjadi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), sejumlah langkah juga dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri.

"Selain memilah limbah, kita juga bisa melakukan sejumlah cara, yaitu dengan menggunting masker sekali pakai seperti yang telah banyak dilakukan masyarakat, dan akan lebih baik jika menggunakan masker kain untuk aktivitas keseharian," katanya lagi.

Menurut Irfan, saat ini banyak masyarakat telah memiliki kesadaran untuk menggunting masker sekali pakai sebelum dibuang, setelah ada kasus penyalahgunaan masker bekas.

"Saat ini telah banyak masyarakat yang sadar mengenai tata cara pembuangan limbah masker, dan kami akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat terkait isu COVID-19 sebagai salah satu bentuk kontribusi," katanya pula.
Baca juga: IDI : Gunakan masker kain dilapisi saputangan