Managemen hotel di Palembang semprotkan cairan disinfektan

id COVID-19, virus corona, virus korona, hotel palembang, phri sumsel, cairan disinfektan, masker, hand sanitaizer amtisipa

Managemen hotel di Palembang semprotkan cairan disinfektan

Karyawan hotel di Palembang menyemprotkan cairan disinfektan, Senin (9/3) (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/20)

Palembang (ANTARA) - Pengelola hotel di Kota Palembang, Sumatera Selatan, menyemprotkan cairan disinfektan secara berkala di seluruh ruangan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19.

Executive House Keeper Hotel Santika Palembang, Andi Suwandi, Senin, mengatakan pihaknya bahkan telah menyemprotkan cairan disinfektan sejak Januari 2020 atau sebelum isu COVID-19 memuncak.

"Memang waktu itu isu corona belum terlalu ramai, tetapi dari manajemen kami memutuskan agar segera melakukan penyemprotan karena isu corona bisa berpengaruh untuk bisnis perhotelan jika tidak diantisipasi," ujar andi Suwandi.

Menurut dia penyemprotan disinfektan menyasar seluruh bagian hotel terutama kamar-kamar yang baru ditinggalkan tamu lokal maupun asing, selain itu para karyawan hotel diwajibkan memakai masker dan dibekali informasi terkait COVID-19.

Tak hanya penyemprotan cairan disinfektan, hotel-hotel juga menyediakan cairan sanitasi tangan (hand sanitaizer) di lobi hotel, lift, toilet dan ruang-ruang pertemuan.

General Manager Hotel 101 Palembang, Anzar Maulana, mengatakan bahwa pihaknya mewajibkan semua tamu menggunakan cairan sanitasi sebelum masuk ke dalam hotel dan memberikan masker untuk tamu menginap.

"Sejak awal tahun kami menerima imbauan untuk menyaring (screening) tamu, jadi siapapun tamu yang datang kami silakan pakai cairan sanitasi dulu," ujar Anzar.

Pihaknya juga mendatangkan langsung dokter dari rumah sakit untuk mengedukasi seluruh karyawan terkait prosedur keamanan kesehatan dan memastikan kondisi imunitas karyawan tetap kebal.

Kedua hotel tersebut sama-sama menyebut belum ada dampak COVID-19 terhadap okupansi hotel yang masih di kisaran 80 - 85 persen dengan mayoritas tamu dari domestik, kendati demikian prosedur keamanan kesehatan tetap dilaksanakan hingga isu virus corona hilang.

Sementara Ketua Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, Herlan Aspiudin, mengajak masyarakat agar tidak takut menerima kunjungan wisatawan mancanegara di tengah maraknya virus corona.

"Wisatawan asing sudah terseleksi ketika mereka melewati pintu masuk kedatangan di bandara dan pelabuhan, waspada tidak berarti melakukan sikap ketakutan berlebihan," kata Herlan.

Pihaknya berharap persoalan wabah COVID-19 dapat diatasi dengan baik sehingga kegiatan pariwisata segera normal dan wisatawan asing kembali ramai berkunjung ke Sumsel.