Pemkot Bandarlampung dan BBWS keruk sungai antisipasi banjir
"Kegiatan ini berkat kesepakatan yang terjalin antara BBWS Mesuji-Sekampung dengan pemda setempat untuk meminimalkan banjir di Kelurahan Way Lunik," kata Camat Panjang Bagus Harisma Bramado, di Bandarlampung, Jumat.
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji-Sekampung di Provinsi Lampung melakukan pengerukan sungai di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang untuk mengantisipasi banjir yang kerap terjadi di daerah tersebut memasuki musim hujan ini.
"Kegiatan ini berkat kesepakatan yang terjalin antara BBWS Mesuji-Sekampung dengan pemda setempat untuk meminimalkan banjir di Kelurahan Way Lunik," kata Camat Panjang Bagus Harisma Bramado, di Bandarlampung, Jumat.
Baca juga: Pemkot Bandarlampung rehabilitasi 15 saluran drainase
Ia mengatakan, pihak BBWS Mesuji-Sekampung dalam pengerukan sungai ini meminjamkan satu unit ekskavator dengan operatornya, sedangkan Pemkot Bandarlampung menyediakan bahan bakar dan armada pengangkut material sedimen yang dikeruk dari sungai tersebut.
"Kegiatan ini sudah berjalan dua hari dengan ini hari ini, kemarin kami mengangkat material sedimen sebanyak 50 truk dengan sungai dikeruk sepanjang 40 meter," kata dia lagi.
Bram juga mengatakan bahwa untuk memaksimalkan pengerukan ini, pihak BBWS Mesuji-Sekampung rencananya akan meminjamkan satu unit lagi ekskavator.
Bram menegaskan bahwa pengerukan sungai tersebut akan dilakukan dari hulu hingga hilir mencapai panjang 2 kilometer dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.
"Selain pengerukan sungai, BBWS juga sedang melakukan pengecekan lokasi untuk pembangunan dam atau bendungan di hulu sungai," kata dia pula.
Baca juga: BPBD Bandarlampung catat 23 titik banjir
Bila lokasi sudah dicek dan pas, lanjutnya, BBWS akan membuat dam untuk membendung material sedimen dari atas atau hulu, agar tidak ikut terbawa ke Sungai Way Lunik bersama air.
"Jadi bila bendungan itu dapat terealisasi, pengerukan material sedimen dapat dilakukan di hulu dan kedalaman sungai dapat terjaga lebih lama, karena yang mengalir hanya air saja tanpa membawa pasir, pohon, batu, dan material lainnya," kata dia lagi.
Camat Panjang itu berharap dengan kegiatan ini dapat meminimalkan banjir yang telah puluhan tahun terjadi di Kelurahan Way Lunik, akibat air sungai yang meluap saat hujan turun.
"Kegiatan ini berkat kesepakatan yang terjalin antara BBWS Mesuji-Sekampung dengan pemda setempat untuk meminimalkan banjir di Kelurahan Way Lunik," kata Camat Panjang Bagus Harisma Bramado, di Bandarlampung, Jumat.
Baca juga: Pemkot Bandarlampung rehabilitasi 15 saluran drainase
Ia mengatakan, pihak BBWS Mesuji-Sekampung dalam pengerukan sungai ini meminjamkan satu unit ekskavator dengan operatornya, sedangkan Pemkot Bandarlampung menyediakan bahan bakar dan armada pengangkut material sedimen yang dikeruk dari sungai tersebut.
"Kegiatan ini sudah berjalan dua hari dengan ini hari ini, kemarin kami mengangkat material sedimen sebanyak 50 truk dengan sungai dikeruk sepanjang 40 meter," kata dia lagi.
Bram juga mengatakan bahwa untuk memaksimalkan pengerukan ini, pihak BBWS Mesuji-Sekampung rencananya akan meminjamkan satu unit lagi ekskavator.
Bram menegaskan bahwa pengerukan sungai tersebut akan dilakukan dari hulu hingga hilir mencapai panjang 2 kilometer dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.
"Selain pengerukan sungai, BBWS juga sedang melakukan pengecekan lokasi untuk pembangunan dam atau bendungan di hulu sungai," kata dia pula.
Baca juga: BPBD Bandarlampung catat 23 titik banjir
Bila lokasi sudah dicek dan pas, lanjutnya, BBWS akan membuat dam untuk membendung material sedimen dari atas atau hulu, agar tidak ikut terbawa ke Sungai Way Lunik bersama air.
"Jadi bila bendungan itu dapat terealisasi, pengerukan material sedimen dapat dilakukan di hulu dan kedalaman sungai dapat terjaga lebih lama, karena yang mengalir hanya air saja tanpa membawa pasir, pohon, batu, dan material lainnya," kata dia lagi.
Camat Panjang itu berharap dengan kegiatan ini dapat meminimalkan banjir yang telah puluhan tahun terjadi di Kelurahan Way Lunik, akibat air sungai yang meluap saat hujan turun.