Pringsewu (ANTARA) - Sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan juga organisasi non-pemerintah menjadi salah satu kunci utama suksesnya gerakan sanitasi di Kabupaten Pringsewu, Lampung.
"Sanitasi bersih wajib dan tanggung jawab bersama, sebab kebersihan salah satu bagian dari iman, dan komitmen kita bersama untuk mewujudkannya," ujar Bupati Pringsewu Sujadi di Pringsewu, Kamis.
Menurutnya, sinergi antara semua pihak menjadi kunci utama dalam terlaksananya seluruh program sanitasi berbasis masyarakat.
"Permasalahan sanitasi memang merupakan wewenang daerah untuk menyelesaikannya, akan tetapi tidak akan terwujud bila tidak ada campur tangan dari berbagai pihak, terutama warga sebagai pelaku sanitasi, pemerintah dan lembaga hanyalah fasilitator dan contoh," ujarnya.
Baca juga: Kota Metro Lampung siap atasi masalah sanitasi buruk
Sinergi antaraktor dalam membangun kesadaran dalam rangka menyukseskan gerakan sadar sanitasi terwujud dengan adanya kerelaan warga dalam menghibahkan tanah miliknya untuk pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal.
"Saya beserta ayah menghibahkan tanah ini untuk digunakan oleh warga sebagai IPAL komunal, agar limbah air rumah tangga dan limbah tinja warga dapat tertampung di sini," ujar Pariem, salah seorang warga setempat.
Menurut Bupati Sujadi, dalam melaksanakan pembangunan instalasi pengolahan air limbah komunal dilakukan masyarakat secara swadaya, dan Pemerintah Kabupaten Pringsewu serta SNV sebagai LSM berperan sebagai penggagas, yang bertugas untuk mengarahkan dan memfasilitasi warga.
Baca juga: Pringsewu Lampung sahkan Perda Sanitasi Berbasis Masyarakat
"IPAL dibangun secara swadaya oleh masyarakat, tetapi awal terbentuk kesadaran dari warga tercipta atas peran serta dari lembaga yang aktif memberikan sosialisasi bersama Dinas Kesehatan dan sanitasi kepada warga akan pentingnya sanitasi, " katanya.
Menurutnya, sinergi menjadi kunci utama dalam tercipta dan terlaksananya gerakan sanitasi berbasis masyarakat di Kabupaten Pringsewu sejak tahun 2017.
Baca juga: Sejuta Lebih Warga Lampung Belum Akses Toilet Sehat