Warga Kota Banjarmasin gencarkan wisata susur sungai

id wisata susur sungai di Banjarmasin Utara,pasar terapung,peninggalan Raja Banjar

Warga Kota Banjarmasin gencarkan wisata susur sungai

Sejumlah warga menaiki perahu bermesin (kelotok) untuk menyusuri Sungai Martapura, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (6/6/2019). .ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/hp.

Banyak lokasi yang bernilai wisata yang bisa ditemui saat melakukan wisata susur sungai di Banjarmasin Utara.
Banjarmasin (ANTARA) - Masyarakat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggencarkan wisata susur sungai yang saling menghubungkan seluruh wilayah Banjarmasin Utara sambil mengunjungi makam dan masjid peninggalan Raja Banjar pertama, Sulthan Suriansyah.

Menurut Camat Banjarmasin Utara Apiluddin di Banjarmasin, Kamis, objek wisata pasar terapung yang sudah terkenal itu hanya sebagian dari objek wisata susur sungai yang ada di Banjarmasin.

Menurut dia, banyak lokasi yang bernilai wisata yang bisa ditemui saat melakukan wisata susur sungai di Banjarmasin Utara, salah satunya makam dan masjid peninggalan Raja Banjar pertama, Sulthan Suriansyah.

"Jadi kalau berwisata susur sungai di daerah Banjarmasin Utara ini, semua wilayah kelurahan terhubung, bisa menikmati pemandangan unik yang macam-macam didapat wisatawan," tuturnya.

Ikon pariwisata Kota Banjarmasin adalah objek wisata sungai Martapura, yang di antaranya  wisata susur sungai dengan menggunakan perahu kelotok, atau kapal kecil yang  memuat maksimal 15 orang.




Wisata susur sungai menampilkan pemandangan budaya warga Banjarmasin yang unik yang tinggal di bantaran sungai dengan ragam aktivitas kesehariannya, termasuk aktivitas pasar terapung, objek wisata yang sudah mendunia.

Objek wisata pasar terapung atau aktivitas jual beli menggunakan sampan oleh ibu-ibu sudah berlangsung ratusan tahun  di wilayah Banjarmasin Utara tepatnya di wilayah Kelurahan Kuin Utara, katanya.

Apiluddin mengatakan, daerahnya terus mengembangkan titik-titik wisata, misalnya di Kelurahan Sungai Andai, yang di sana dikembangkan wisata desa "seribu wajah".

"Ada pula  wisata alam di desa Biuku, dijamin menarik dikunjungi, bisa lewat wisata susur sungai," ujar Apiluddin.

Menurut dia, pengembangan wisata susur sungai memang yang sangat berpotensial untuk dimajukan di daerah ini.

Karenanya, kata Apiluddin, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kunjungan wisata  ini, selain membuat objek wisata alam.

"Kita juga tertarik untuk mengembangkan agrowisata, sebab masih banyak lahan kosong di daerah Banjarmasin Utara ini," ujarnya.

Kunjungan wisata di Kota Banjarmasin, khususnya di objek wisata Siring Sungai Martapura di Jalan Piere Tendean yang menampilkan pasar terapung buatan dan patung bekantan raksasa, serta menjadi titik perjalanan susur sungai dikunjungi 6.000 orang lebih setiap pekannya.